DISKUSI tentang PERJALANAN ABRAHAM KE KANAAN-A



Karena iman habel mempersembahkan kpd Allah korban yang lebih baik daripada korban kain. Didalam ceritra habel dan kain tidak ada kata iman disitu. Iman disitu disimpulkan kemudian oleh si penulis Ibrani dengan pernyataan “bahwa tindakan habel itu karena iman”. Penulis Ibrani menyimpulkan bagaimana Habel melihat Kristus pada waktu itu. Iman itu melihat Kristus. Tetapi sekarang iman habel berbeda dgn orang percaya. Jadi kita harus cari tahu dahulu ada perbedaan makna kata iman yang jauh di kitab Ibrani dengan kata iman di gereja2 sekarang. Demikain pula kata iman di agama lain dan di agama kristen sekarang juga berbeda maksud. Agama sana dengan agama saya yang kristen sama2 gunakan kata iman tetapi maksudnya lain. Apalagi orang kristen sekarang berbeda sekali dengan penulis Ibrani, bukan karena bunyinya sama maka maksudnya sama, kalau kita mau cari tahu. Sekarang di gereja2 bingung dengan kata iman malahan masih bertanya apakah percaya itu iman?.
Iman itu percaya sungguh2 katanya. Bagaimana mau sungguh2 percaya? Ya percaya sungguh2 OK pak tapi halloo kalau ngak pakai sungguh2 kan percaya juga. Hahhh.
Iman itu timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Bagaimana kamu mendengar Firman? Apakah dengan membaca kamu mendengar? Kalau kamu mendengar tetapi tidak melihat realita Kristus dari pendengaran itu berarti bukan iman. Bunyi sama bau beda. Kalau kamu mendengar tetapi kamu ngak melihat itu bukan iman. Yang telah kamu melihat itu menjadi suatu  kepastian buat kamu. Kalau pendeta2 ngak "kamu percaya saja kalau mau punya anak? Percaya saja".
Selagi yang kamu lihat ngak punya anak maka itu bukan iman.  Justru melihat dengan indra internal itu iman. Kamu ngak lihat dengan mata indramu tetapi ada faktanya. Itulah iman. Angin ngak bisa dilihat namun kamu bisa rasakan itulah faktanya (bukti).
Itu maksud saya menerangkan sesuatu yang tangible, tetapi iman bukan berbicara tentang tangible tetapi iman berbicara Kristus. Kristus pun kita ngak melihat secara tangible seperti angin yang bisa kita rasakan dan yang kita bisa definisikan.
Kristus pun ngak bisa kita melihat dengan kasat mata namun bisa kelihatan. Itulah iman.
Ngak perlu fakta.
OTAK saja yang kita perlukan.
Itu kan cuma PEMBAHARUAN PIKIRAN.
Tapi kita sudah dibodohin sama gereja  yang banyak tidak mengerti apa itu iman padahal iman itu Kristus. Gereja bilang iman ngak bisa dilihat. Alkitab mengatakan iman bukti dari yang tidak kita lihat. Dua statement yang bertolak belakang tetapi bagi saya kebenaran hanya ada didalam alkitab pegangan satu2nya yang sudah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa.
Bahkan apa pun yang kamu lihat tetapi tidak menjadi realita maka itu  iman yang mati.
Awal mula  memang pendengaran tetapi kemudian melihat.
Ibrani 11:3. Iman itu perbuatan Allah yang tidak kita lihat tetapi diperlihatkan Allah kepada kita. 
Misalnya karya keselamatan diperlihatkan Allah kepada kita lewat pertolongan Roh Kudus bukan sebagai teori.
Keselamatan itu real.
Kita tidak berbicara tentang mata jasmani. Abraham diperlihatkan negeri yang akan Allah tunjukkan kepadanya. Jadi abram ndak melihat jasmani. Jaman itu abraham tidak melihat Yesus secara jasmani tetapi secara Spirit. Jadi sudah ada penglihatan seperti itu yang disebut iman pada zaman dahulu.
Zaman mereka itu ndak disebut iman tetapi cara mereka melihat berbeda dengan cara dunia melihat. Waktu Habel pada zaman itu belum ada Yesus. Tetapi bagaimana habel bisa melihatnya trus ada darah dicurahkan itu berbeda dengan cara melihatnya kain sehingga kain mempersembahkan buah dari tumbuh2an.

41:00d: dimensi Nuh dan abraham bicara tentang Kristus dengan gambaran atau fragmen yang berbeda. Nuh menggambarkan dunia yang baru. Ciptaan yang lama sudah berlalu sehingga ada ciptaan yang baru tetapi harus melalui kematian. Yang lama dihancurkan dengan air bah.
Abraham lebih banyak berbicara tentang keturunan dan berkat.
Semua itu tetap bicara Kristus tetapi dengan fragmen2 yang berbeda. Tekanannya berbeda2. Tetapi peranan mereka sama2 menggambarkan Kristus. Kalau semakin kita melihat fragmen2 itu kita akan bisa melihat Kristus yang luas sekali karena semua fragmen2 itu mengarah pada Kristus. Kalau begitu anda dan saya punya kepastian dalam kehidupan. Kristus itu bukan hanya bicara soal dosa. Seluruh ruang lingkup kehidupan kita Kristus. Sekarang orang ikut Kristus dalam konsep dosa doang. Dosa adalah bagian kecil daripada manusia. Padahal Yesus itu seluruhnya sampai kita bernafas pun Kristus semuanya.
53:00d: Setiap Kristus yang dibukakan pada kita adalah iman. Artinya Kristus yang dibukakan harus menjadi kehidupan kita. Allah berkata kepada abram, Aku akan memperlihatkan kepada kamu tanah negeri. Keluarlah dari negeri mu ke negeri yang akan Ku tunjukkan kepada mu.
Seluruh gereja tahu bahwa negeri itu Kanaan.
Tidak! saudara  saudara.
Allah ndak tunjukkan Kanaan tetapi Allah menunjukkan DiriNya. Bagaimana pendeta bisa tahu bahwa negeri itu Allah sendiri. 
Ndak bisa, karena mereka sudah punya ajaran bahwa negeri itu Kanaan.
Lot melihat Yordan dan Abraham Lihat Allah.
Cara melihat Lot sama dengan cara melihat para pendeta dan gereja2. Bagi abram negeri itu Allah sendiri. Gereja dan dunia bicara secara mata jasmani  yang melihat.
Sama seperti hawa. Hawa melihat buah itu secara fisik. Padahal buah yang sebenarnya yang Allah maksudkan adalah buah Roh yaitu Kristus. 
Pada hari engkau memakannya pastilah engkau  mati. Allah ndak ngomong jasmani. Kalau kita melihat secara jasmani maka bukan seperti yang Allah lihat.
Bagi Allah jasmani harus mati sebab debu harus kembali ke debu. Jadi tanpa harus makan buah pohon itu pun adam dan hawa pasti mati.
Yang kita bicara iman itu dari dahulu sudah ada namun iman dipengaruhi dari cara kita melihat. Cara kita melihat menurut Allah, melihat itu iman bukan  kita melihat menurut cara kita melihat.
Mari ikutlah aku kamu akan Ku jadikan penjala manusia. Ini cara Allah melihat.
Ibrani 11:3. Iman itu perbuatan Allah yang tidak kita lihat tetapi diperlihatkan Allah kepada kita. 
Bagaimana cara melihat perbuatan Allah dalam diri saya? Perbuatan Allah dalam diri saya bukan teori tetapi Realita yang tidak kelihatan.
Misalnya hidup dalam damai sejahtera bukan hal yang baru tetapi kita harus melihat damai sejahtera dalam pribadi kita dari perspektif yang baru yaitu perspektif Allah.

Misalnya mujizat kesembuhan bukan hal yang baru (kata penghotbah) tetapi kita harus melihat kesembuhan diri kita dari suatu penyakit menurut perspektif yang baru yaitu perspektif Allah.
Yakobus 4:17 ayat ini seddang bertanya kepada kita di masa sekarang juga. Semua jawabannya yang saya sering saya dengar dalam PA dalam persekutuan doa jelas2 dari perspektif manusia karena semua jawaban2nya mengatakan tentang setiap kita harus berbuat baik harus beretika supaya tidak berdosa, padahal supaya kita tidak berdosa atau kudus lihat Roma 3:10-12 baca sd ayat 20 menarik sekali …. ayat2 ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan tadi menurut perspektif Allah.
Supaya hidupmu kudus caranya sederhana sekali, bukalah pintu hatimu bagi Kristus yang sedang mengetok, (Wahyu 3:20) kalau pintu dibukakan maka iblis lari daripadamu karena iblis melihat Kristus mau masuk untuk makan bersama dengan mu (perjamuan kudus).
Lukas 22:19 perbuatlah ini (buka pintu hatimu Yesus masuk lalu makan bersama denganmu) menjadi peringatan akan Aku. Peringatan ini mangandung arti perayaan yang bersifat sangat pribadi realitanya sukacita yang besar dalam hati saudara dan saya yang percaya.
Aku / Yesus adalah kebangkitan dan hidup,
bukan Aku yang mati dan dikuburkan dan tidak bangkit2, supaya apa?
Matius 10:19 barangsiapa kehilangan nyawa karena Aku >>kehilangan nyawa merefer ke Roma 6:4 tentang “telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh Baptisan dalam kematian” bukan menjadi martir seperti petrus, paulus dan lain sebagainya.
Jadi Yakobus 4:17 harus dilihat berdasarkan perspektif Allah yang dibukakan oleh Roh Kudus. Semua ajaran para Rasul yang dapat menolong saudara menjawab pertanyaan itu dalam tuntunan Roh Kudus. Karena itu Yesus berkata dalam Yohanes 14:16-17 penolong itu adalah Roh Kudus.
Sudahkan anda menyadari bahwa tidak ada seorang pun didunia bahkan penguasa sekalipun tidak dapat berbuat baik tanpa hidup manunggal dengan Yesus?
Kiranya Roh Kudus menuntun anda dan saya dalam perjalanan bersama Kristus untuk menyaksikan dimensi2 kasih karunia yang maha besar dan kekal bukan nanti di surga tetapi mulai sekarang sebelum kita mati secara jasmani. Didalam perjalanan itu pemisahan demi pemisahan terjadi dalam paradigma kita semakin dewasa, semakin mengerti dimensi kasih karunia itu yang selalu baru setiap hari, sampai kita mengenal Allah atau lebih baik sesudah kamu dikenal Allah. Galatia 4:9.
Saya contohkan apa yang dimaksud “kamu dikenal Allah”.
Waktu tahun 1984 saya mengikuti Kursus PKP Provinsi NTT di Balai Latihan Kehutanan di Gunung Batu Kota Bogor waktu seorang pejabat di Depdagri mengatakan Gubernur adalah Penguasa Tunggal di Daerah Kalau ada Pejabat dari Tim Pembina Pusat ke Daerah dan menanyakan kepada Gubernur tentang Penghijauan dan Reboisasi di NTT saya kepingin dengar suara Gubernur memanggil nama panggilan saudara “mana Simon?”.
Sekian.
Dalam Ibrani 11 orang2 itu bertahan …… saya kasi lihat sedikit saja supaya anda bisa melihatnya sedikit juga. Hahh.
Kalau kebanyakan malah ngak melihat.   (Pusing).
Disini bicara semua tokoh2 yang anda pernah baca di PERJANJIAN LAMA Simson, Yefta, Daud, dan Semuel mereka telah luput dari mata pedang  ... Mati serta dibangkitkan ... Itu yang bagus2 lalu adalagi  yang  diejek, diderah, dibelenggu, dipenjara, digergaji, dibunuh dengan pedang .. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu.
Ada sebut memperoleh atau ndak memperoleh?  Tidak kan.
Kalau pendeta bilang mereka yang tidak memperoleh bukan iman ….karena iman itu kamu harus memperoleh minta anak harus dapat anak, kalau ngak dapat anak ...beriman dong bu!  Ternyata mereka yang mati dibunuh mereka tidak memperoleh apa yang dijanjikan ….itu tetap Iman.
Iman mereka memberi mereka satu kesaksian.
Kesaksian itu realita yang anda lihat.
Ndak bisa anda saksi tanpa bukti.
Jadi itu Iman.
Bagi penulis Ibrani ini yang dialami oleh orang2 itu karena mereka dapat melihat sesuatu.
Karena mereka memiliki sesuatu maka mereka punya kesaksian sesuatu sehingga mereka harus hidup sedemikian rupa walaupun yang mereka harapkan tidak diperoleh sampai mati.
Tapi imannya berlaku.
Jadi iman itu tidak sesuai dengan harapan mereka secara jasmani ya. Tetapi bukan berarti kalau tidak sesuai dengan harapan  secara jasmani maka itu bukan iman.
bukan begitu.
Jadi iman tidak sama dengan harapan kita yang jasmani ini.  Orang biasa menjabarkan  iman dengan bahasa mereka. Iman agama A dan agama B beda walaupun bunyinya sama. Bapak tinggal di bogor juga beda. Bogor itu kota yang beriman. Hahhh.
Bahasa sama katanya sama tetapi realitanya berbeda.
Itu yang bahaya buat kita, kalau kita tidak mengerti iman, kita pikir kita sudah beriman padahal makna yang dimaksud oleh ibrani beda dengan yang dimaksudkan dan yang dipikirkan oleh agama2.
Itu yang harus kita tahu. Realita orang2 seperti yusuf, musa, yakub, dsbnya di PERJANJIAN LAMA  itu semuanya bertindak berdasarkan iman kalau kita baca ibrani ini ...padahal dalam PERJANJIAN LAMA asli ndak ada kata iman tetapi mulai dijabarkan, kenapa? Karena ada di PERJANJIAN BARU.  Sekarang iman itu harus ada kenapa?  Nah anda bayangin, Yesus yang adalah sang iman itu tetapi gereja2 bilang YESUS belum datang. Gereja2 ngomongin iman tetapi YESUS belum datang …lalu pertanyaan saya siapa yang ngomongin kalau YESUS belum datang?. Padahal YESUSadalah Sang Iman. karena iman sudah datang. Ada Amin? Hahhh.
Iman sudah datang. Yesus yang adalah sang iman itu sendiri justru jemaat adalah orang yang beriman atau presbiter, tapi gereja2 bilang iman belum datang. Bodoh banget orang yang menunggu YESUS datang tetapi bilang beriman. Iman itu YESUS sendiri. Harusnya kita omong iman karena YESUS ada. Dari situ saja kita akan melihat buruk sekali pemahaman gereja tentang YESUS akan datang.

IBRANI 11:36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. 11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing a  sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. 11:38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. 11:39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. 11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan

11:36 And others experienced mocking and flogging, and even chains and imprisonment. 11:37 They were stoned, sawed apart, murdered with the sword; they went about in sheepskins and goatskins; they were destitute, afflicted, ill-treated 11:38 (the world was not worthy of them); they wandered in deserts and mountains and caves and openings in the earth. 11:39 And these all were commended for their faith, yet they did not receive what was promised. 11:40 For God had provided something better for us, so that they would be made perfect together with us.

Karena iman habel mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban kain. Didalam ceritra habel dan kain tidak ada kata iman disitu. Iman disitu disimpulkan kemudian oleh si penulis Ibrani dengan pernyataan “bahwa tindakan habel itu karena iman”.
11:36 Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. 11:37 Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing a  sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.  mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu.
11:39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. 11:40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan
Apakah mereka memperoleh apa yang dijanjikan atau tidak?  Tidak menerima yang tangibles.
Menurut pendeta kalau “tidak menerima”  bukan iman karena iman itu kamu harus memperoleh.
minta anak harus dapat anak, kalau ngak dapat anak ...beriman dong bu!  Ternyata mereka yang mati dibunuh mereka memperoleh apa yang dijanjikan itu tetap Iman.
Bahasa sama katanya sama tetapi realitanya berbeda.
Itu yang bahaya buat kita, kalau kita tidak mengerti iman, kita pikir kita sudah beriman padahal makna yang dimaksud oleh ibrani beda dengan yang dimaksudkan oleh agama2 pikirkan. Itu yang harus kita tahu.
Iman sudah datang. Yesus yang adalah sang iman itu sendiri, tapi gereja2 menyatakan bahwa iman belum datang. Bodoh banget orang itu menunggu YESUS datang tetapi bilang beriman. Iman itu YESUS sendiri. Harusnya kita omong iman karena YESUS ada. Dari situ saja kita dapat melihat buruk sekali pemahaman gereja bahwa YESUS belum datang.

TERJEMAHANNYA:

By faith Abel offered God a sacrifice better than Cain’s.  In the story of Abel and Cain there was not any written word of faith. 
Faith was concluded later by the writer of the book of Hebrews with his statement "that the act of Abel was due to faith".
HEBREW 11:36 And others experienced mocking and flogging, and even chains and imprisonment. 11:37 They were stoned, sawed apart, murdered with the sword; they went about in sheepskins and goatskins; they were destitute, afflicted, ill-treated.  11:39 And these all were commended for their faith, yet they did not receive what was promised. 11:40 For God had provided something better for us, so that they would be made perfect together with us.

Is there any mention of receiving what was promised or not?
Not. OK. … yet they did not receive what (the tangibles) was promised
It means that not receiving what was promised was not faith concluded by the pastor.  If you cannot have a baby ... you should have really believed Mom!  If you wanted to receive something you asked for  then you must really believe.
The language is just the same, but the reality is different.
It is so dangerous for us, if we do not understand faith.  We think we have faith even though the meaning intended by Hebrew is quite different from what is meant by our religions.  That's the different and we should know about.
I know from the Bible that Jesus is the Faith Himself, the Faith has come, but churches stated that faith hasn't come yet.  I think the person who said like that was really stupid. He said that he was waiting for the coming of Jesus but from his same mouth he said be faithful.  Faith is Jesus Himself.  he could have mentioned faith that it should be faith in him but the reality is not.  From some pastor’s stand points reported here we could see how bad the ignorance of our pastor’s about Jesus has come.

22:00d. Karena iman habel mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban kain. Ceritra habel dan kain ndak ada kata iman disitu. Iman disitu kemudian disimpulkan oleh si penulis Ibrani bahwa tindakan habel itu karena iman. Penulis Ibrani menyimpulkan bagaimana Habel melihat Kristus pada waktu itu. iman itu melihat Kristus. Berbeda iman habel dgn orang percaya sekarang. Jadi kita harus cari tahu apa iman itu dari bahasa iman di Ibrani dengan bahasa iman di gereja2 sekarang berbeda jauh. Kata iman di agama lain dan di agama kristen sekarang beda2 maksudnya. Agama sana dengan agama saya kristen sama kata iman tetapi maksudnya lain. Apalagi orang kristen sekarang dengan penulis Ibrani, bukan karena bunyinya sama maka maksudnya sama. Kalau kita mau cari tahu apa yang dimaksudkan oleh si penulis Ibrani ini bukan apa yang kita maksudkan.

Sekarang di gereja2 bingung ko apa itu iman apa itu percaya.

Iman itu percaya sungguh2 katanya. Bagaimana mau sungguh2 percaya? Ya percaya sungguh2 tapi kalau ngak pakai sungguh2 kan percaya juga. iman itu timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan. Bagaimana kamu mendengar Firman? Apakah dengan membaca kamu mendengar?

Kalau kamu mendengar tetapi tidak melihat realita Kristus dari pendengaranmu itu berarti bukan iman

Bunyi sama bau beda. Kalau iman kamu mendengar tetapi kamu ngak melihat itu bukan iman. Yang kamu melihat itu yang menjadi kepastian buat kamu. Kalau pendeta2 ngak "kamu percaya saja mau punya anak? Percaya saja". Selagi kamu melihat ngak punya anak itu bukan iman.  Justru melihat itu iman. Kamu ngak lihat tetapi ada faktanya. Itulah iman. Angin ngak bisa dilihat namun kamu bisa rasakan itulah faktanya.
Itu maksud saya menerangkan yang tangible.

Tetapi iman bukan berbicara yang tangible itu, tetapi iman berbicara Kristus. Kristus pun kita ngak melihat secara tangible yang kita rasakan kita bisa definisikan. Angin.
Kristus pun kita ngak bisa kamu melihat dengan kasat matamu namun bisa kelihatan. Itu iman.
Ngak perlu fakta.
Kita perlu otak saja.
Itu kan cuma pembaharuan pikiran.
Tapi kita sudah di brainstorm sama gereja yang tidak mengerti apa itu iman padahal iman itu Kristus. Gereja bilang iman ngak bisa dilihat. Alkitab mengatakan iman bukti dari yang tidak kita lihat.
Bahkan kamu melihat pun tetapi yang dilihat tidak menjadi realita itu  iman yang mati.

Awal mula  pendengaran tetapi kemudian melihat. Ibrani 11:3. Iman itu perbuatan Allah yang tidak kita lihat tetapi diperlihatkan Allah kepada kita. 

Misalnya karya keselamatan diperlihatkan pada kita sebab karya keselamatan bukan teori. Keselamatan itu real.

Kita ndak bicara tentang mata jasmani. Abraham itu diperlihatkan negeri yang akan Ku tunjukkan kepadamu. Jadi abram ndak melihat jasmani. Jaman itu abraham tidak melihat Yesus secara jasmani tetapi secara spirit.

Jadi sudah ada penglihatan seperti itu zaman dulu kala yang disebut iman. Zaman mereka itu ndak disebut iman tetapi cara mereka melihat beda dengan dunia melihat.

Waktu Habel belum ada Yesus. Tetapi bagaimana habel bisa melihatnya trus ada darah dicurahkan itu berbeda dengan cara melihatnya kain sehingga kain mempersembahkan buah dari tumbuh2an.

41:00d: dimensi Yesus ada dalam  Nuh dan abraham bicara tentang Kristus dua gambaran atau fragmen yang berbeda.
Nuh menggambarkan dunia yang baru.

Ciptaan yang lama sudah berlalu ada ciptaan yang baru harus melalui kematian. Yang lama dihancurkan dengan air bah.

Abraham lebih banyak bicara tentang keturunan dan berkat.
Semua itu tetap bicara Kristus tetapi dengan fragmen2 yang berbeda. Tekanannya berbea2. Tetapi peranan mereka sama 2 menggambarkan Kristus. Kalau semakin kita melihat fragmen2 itu kita akan bisa melihat Kristus yang luas sekali karena semua fragmen2 itu mengarah pada Kristus. Kalau begitu anda dan saya punya kepastian dalam kehidupan. Kristus itu bukan hanya bicara soal dosa. Seluruh ruang lingkup kehidupan kita semuanya Kristus. Sekarang orang ikut Kristus dalam konsep dosa doang. Dosa adalah bagian kecil daripada manusia. Padahal Yesus itu seluruhnya sampai kita bernafas Kristus semuanya.
53:00d: Setiap Kristus yang dibukakan pada kita adalah iman. Artinya Kristus yang dibukakan harus menjadi kehidupan kita. Allah berkata kepada abram, Aku akan memperlihatkan kepadamu sebuah negeri. Keluarlah dari negeri mu ke negeri yang ku tunjukkan kepada mu. Seluruh gereja tahu bahwa negeri itu Kanaan.

Ndak  saudara.

Allah ndak tunjukkan Kanaan tetapi Allah menunjukkan DiriNya.

Bagaimana pendeta bisa tahu bahwa negeri itu Allah sendiri.  Ndak bisa, karena mereka sudah punya ajaran bahwa negeri itu Kanaan.

Lot lihat Yordan dan Abraham Lihat Allah. Cara melihat Lot sama dengan cara melihat pendeta2 dan gereja2. Bagi abram negeri itu Allah sendiri. Gereja dan dunia bicara secara mata dan yang dilihat.
Sama seperti hawa. Hawa melihat buah itu secara fisik. Padahal buah yang sebenarnya yang Allah maksudkan adalah buah Roh yaitu Kristus.  Pada hari engkau memakannya pastilah engkau  mati. Allah ndak ngomong jasmani.

Kalau kita melihat secara jasmani maka bukan seperti yang Allah lihat.
Bagi Allah jasmani harus mati debu kembali ke debu tanpa harus makan buah pohon itu pun adam dan hawa pasti mati. Yang kita bicara iman itu dari dahulu sudah ada namun iman dipengaruhi dari cara kita melihat. Cara kita melihat menurut Allah melihat itu iman bukan cara kita melihat menurut kita melihat. Mari ikutlah aku, kamu akan Ku jadikan penjala manusia. Ini cara Allah dalam Kristus melihat.

Ibrani 11 orang2 itu bertahan saya kasi lihat sedikit saja supaya anda bisa melihatnya sedikit juga. Hahh.
Kalau kebanyakan malah ngak melihat.   Pusing.
Disini bicara semua tokoh2 yang anda pernah baca. Simson Yefta daud semuel mereka telah luput dari mata pedang  ... Mati serta dibangkitkan ... Itu yanh bagus2 lalu ada yang  diejek diderah dibelenggu dipenjara digergaji dibunuh dengan pedang .. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu. Ada sebut diterima atau ndak? Kalau pendeta bilang itu bukan iman karena iman itu kamu harus memperoleh minta anak harus dapat anak, kalau ngak dapat anak ...beriman dong bu!  Ternyata mereka yang mati dibunuh mereka memperoleh apa yang dijanjikan itu tetap Iman. Iman mereka memberi mereka satu kesaksian. Kesaksian itu realita yang anda lihat. Ndak bisa anda saksi tanpa bukti. Jadi itu Iman. Bagi penulis Ibrani ini yang dialami oleh orang2 itu karena mereka melihat sesuatu. Karena mereka memiliki sesuatu mereka punya kesaksian sesuatu sehingga mereka harus hidup sedemikian rupa walaupun yang mereka harapkan tidak terjadi. Tapi imannya berlaku. Jadi iman itu tidak sesuai dengan harapan mereka secara jasmani ya. Tetapi bukan berarti kalau tidak sesuai dengan harapan  secara jasmani maka itu bukan iman. bukan begitu. Jadi iman tidak sama dengan harapan kita yang jasmani ini.  Orang biasa menjabarkan  iman dengan bahasa mereka. Iman agama A dan agama B beda walaupun bunyinya sama. Bapak tinggal di bogor juga beda. Bogor itu kita yang beriman. Hahhh.
Bahasa sama katanya sama tetapi realitanya berbeda. Itu yang bahaya buat kita, kalau kita tidak mengerti iman, kita pikir kita sudah beriman padahal makna yang dimaksud oleh ibrani beda dengan yang dimaksudkan oleh agama2 pikirkan. Itu yang harus kita tahu. Realita orang2 yusuf, musa, dan yakub dsbnya di PERJANJIAN LAMA  itu semuanya bertindak berdasarkan iman kalau kita baca ibrani ini ...padahal dalam PERJANJIAN LAMA asli ndak ada kata iman tetapi mulai dijabarkan, kenapa? Karena ada di PERJANJIAN BARU.  Sekarang iman iu harus ada kenapa?  Nah anda bayangin, Yesus yang adalah sang iman itu sendiri tetapi gereja2 bilang belum datang. Gereja2 ngomongin iman lalu siapa yang ngomongin kalau YESUS belum datang?. Padahal YESUS adalah Sang Iman. karena iman sudah datang. Ada Amin? Hahhh. Iman sudah datang. Yesus yang adalah sang iman itu sendiri, tapi gereja2 bilang iman belum datang. Bodoh banget orang itu nunggu YESUS datang tetapi bilang beriman. Iman itu YESUS sendiri. Harusnya kita omong iman karena YESUS ada. Dari situ saja kita akan melihat buruk sekali pemahaman gereja bahwa YESUS belum datang.
Bagian terakhir dari ABRAHAM.
Makanya pak John, kalau pak John mau bikin KKR dunia tak layak bagiku. Ini iman.
Iman itu kadangkala mengejutkan. Kita pikir iman itu membuat kita aman dan nyaman. Ternyata iman itu ada gejolak bagi mereka yang hidup dengan iman. Tetapi gejolak itu bagi orang beriman nyaman. Nyaman didalam iman. Cuma bagi orang dunia hal itu tidak nyaman.
Kita orang dunia yang berpikir bahwa iman itu bisa membuat kita lebih baik secara duniawi (materi ya) tetapi bagi orang2 beriman dunia itu sewaktu waktu menjadi  tidak baik tetapi orang beriman mereka merasa nyaman.
Mereka tetap nyaman. Misalnya YESUS waktu dibunuh kita pikir Dia tersiksa ya ... bagi YESUS nyaman. Lu mau bunuh gue, bunuh aja nich.
Sebenarnya begitu, kenapa? Karena memang misi KRISTUS untuk mati. Kalau saya jadi YESUS memang misi gue mati, lu mau bunuh nich cuma ada sesuatu yang terlihat sangat serius karena yang harus dilewati Yesus adalah penyiksaan.
Bagi YESUS misi saya. Jadi YESUS menderita bukan dalam arti perasaan tetapi Dia menderita jasmani. Perasaan dia enjoy aja. Setan aja ngak tahu. Kalau setan tahu YESUS mati bisa mengalahkan setan ngapain ku bunuh YESUS (kata setan).
Nga bisa YESUS dibunuh bahkan YESUS pun  setelah dirajam lalu mati karena Dia menyerahkan nyawaNya. Anda mau bunuh Dia 100 kali pun kalau Dia belum  menyerahkan nyawaNya Dia ngak mati. YESUS bisa ditombak 50 kali ngak bisa mati karena nasih ada satu yang belum digenapi. Masih belum genap ya belum. Sampai semuanya genap lalu Dia menyerahkan nyawaNya.  Kalau YESUS belum minum cawan itu ngak mati2. Kalau setan tahu itu setan ngak usah kasi minum. Biarin aja cuma karena setan bego.
Bayangin soal minum itu aja setan nga bisa menghalangi. Kalau setan tahu waktu Dia haus, biarin aja Dia haus. Kalau dia nga bego dia ngak jadi setan. Kita yang pikir dia ngak bego. Benar lo, kalau sebelum semua genap Dia ngak akan mati. Karena misinya untuk menggenapi. Saya pernah hotbah begitu, pendeta lain kaget, memang ada ayatnya kedalam tanganMu Ku serahkan nyawaKu. Baru Dia selesai. Ok. Ada lagi pertanyaan pernyataan permintaan ... maaf.

Allah punya konsep Global atau Big Picture.
KRISTUS didalam kita bukan di dalam gereja (itu angin).
Ya pak pendeta, kami mohon maaf ya pak hahhhe
(Ini terkait dengan iman. Abraham bapa segala orang yang beriman, dan Ibrani 11:1. Ada masalah teks yang panjang sekali di Ibrani 11:1 yang sangat terkenal itu. Kenyataan KJV ambil dari TM. Source nya. Kebetulan terjemahan NIV dan KJV sama. Di bahasa aslinya berbeda. Jadi dua sources ini berbeda dengan bahasa aslinya. Biasanya KJV sama dengan bahasa aslinya, tapi kebetulan saja ayat yang terkenal ini punya kandungan begitu. Kesalahannya dimana? Di Ibrani 11:1 ada dua segala sesuatu atau segala perkara disitu. Segala sesuatu yang pertama bisa dibilang tepat. Karena bahasa aslinya perkara 2 begitu. Perkara 2 atau banyak perkara atau segala sesuatu. Kurang lebih tepat tetapi yang segala sesuatu kedua, entah kenapa dimasukkan dia bukan segala sesuatu disitu tetapi dia OW, bahasa aslinya OW, nach KJV dan NIV menyebutkan disitu segala sesuatu. Kata things yang di layar itu sebenarnya ngak ada. Things yang kedua. Bahasa aslinya OW. KJV pakai things NIV juga pakai things.LAI juga menulis segala sesuatu dua kali. Yang saya soroti sebenarnya segala sesuatu yang kedua ini kurang tepat dan banyak dimanfaatkan oleh para penghotbah untuk memperluas kata segala sesuatu nya itu.
Sudah ngak ada diperluas pula.
Kemudian mengenai ceritra abraham tadi di Kejadian 13,
ada satu kali Yesus juga bilang begini, ini terkait dengan ceritra abraham. Akulah jalan, kebenaran, dan hidup, karena abraham pattern dari YESUS kira2 dimana dari kisah abraham itu yang jalan, yang mana yang kebenaran, lalu yang mana yang hidup? Kira2 begitu terima kasih ) 07:50d JAWAB pak PK YAHYA KAWINDA: yang paling bagus dan sering digambarkan  ada didalam perjalanan bangsa israel, kalau kita mau gambarkan perjalanan abraham juga bisa di awal dari journey nya kemudian diperlihatkan realita2nya.
Kalau tidak salah di pasal2 terakhir baru terlihat gambaran yang sama dengan pattern “hidup”.
Kita bisa melihat bagaimana abraham melihat yang seperti itu juga, yaitu perjalanan nya, dan “jalan” itu seperti nya tidak pernah berhenti, maksudnya jalan, kebenaran, dan hidup ndak pernah berhenti. Jalan, kebenaran, dan hidup itu bersamaan atau dimana ada hidup disitulah jalan, karena ketiga2nya didalam satu pribadi tetapi Allah  memperagakan mana jalan, mana hidup, ada banyak peragaan tetapi kadang kala ALLAH  memperagakan satu satu padahal semua itu satu kesatuan. Hanya pada satu event Dia tonjolkan “jalan” kemudian yang lain Dia (ALLAH) tonjolkan “kebenaran”, yang lain Dia tonjolkan bagaimana YESUS itu “hidup”.
Bangsa Israel waktu YESUS mengatakan Akulah ….dstnya … mereka mengacu kepada israel yang keluar dari mesir. Kelihatan bagaimana YESUS yang merupakan jalan ketika mereka keluar dari mesir. Jalan itu kematian sebenarnya, jalan itu bukan kehidupan. Jalan itu merupakan awal keluar dari kematian. Jadi ketika Dia bicarakan Akulah jalan, kebenaran, dan hidup Dia bicara tentang “kalau kita gambarkan begini”, ini salib, ini dunia, ini bicara Roh, KRISTUS mati dan ini bicara bangkit.
Nach YESUS adalah gambaran dalam jalan, kebenaran, dan hidup disini. Karena KRISTUS adalah jalan menuju keluar disini kan. Jadi bukan disini jalan itu, disini tidak ada jalan, tidak ada kehidupan, tidak ada kebenaran, adanya disini. Jadi proses ini ada di level kebangkitan disini.
Gambaran abraham diberlakukan sejak dia keluar dari urkasdim itu.
Ke-tiganya ada disitu, cuma mana yang jalan, itu semua ada satu persatu diperlihatkan termasuk didalam perjalanan bangsa israel.
Kalau bangsa israel kita bisa membagi dua seperti ini. Jalan ya, ….kebenaran disini di gunung sinai diperlihatkan tentang atau diperagakan tentang hukum taurat.
Lalu disini diperlihatkan tentang kehidupan nya tetapi ini satu kesatuan. Karena disini pun Dia jalan, disini Dia jalan  11:20d disini juga Dia jalan.
Disini mereka sudah masuk dalam kematian. HUKUM TAURAT juga bicara tentang kematian. Disini ada kebenaran, disini juga ada kehidupan yang diperlihatkan. Jadi mereka yang menyentuh gunung mati dan sebagainya cuma dikasi lihat Dia adalah hukum itu.
Disini pun tetap jalan, kebenaran tetap ada 11:48d padahal mereka disini harus mempraktekkan HUKUM TAURAT walaupun disini diperlihatkan hidup yang baru. Ketiga nya ada. Jadi disitu bicara satu pemahaman,  bangsa israel sudah mengerti tetapi Dia mencoba membagi atau break down. Ngak pernah terpisah2 tetapi karena kita melihat A B C maka rasanya terpisah.
Nach kalau di gereja disini kan bisa terpisah, jalan sendiri … hidup sendiri … maka membaca alkitab pun tidak bisa narik benang merah kadang kala dia bicara A  ya A begitu dimasukkan ke B ngak cocok harusnya jalan, kebenaran tuch masuk semua, karena ALLAH waktu kasi tahu satu per satu bukan berarti ALLAH tidak punya konsep global (big picture). ALLAH punya konsep global tapi ALLAH memperagakannya satu persatu.
Karena manusia nyontek tanpa disadari manusia peragakan satu persatu hanya keterbatasannya, maka manusia tidak punya konsep  global.
Ini masalahnya manusia.
Di gereja2 mereka juga nyontek satu persatu.
Manusia dan gereja ndak punya konsep global.
Kita bersyukur dikasi lihat konsep globalnya sehingga waktu satu persatu diperagakan kita sudah tahu ouch ini ..... dan ndak boleh bertentangan.
Ketika kita mulai dibukakan sesuatu yang kecil2 dan ndak masuk di konsep globalnya  berarti bukan.  Itu yang saya suka bilang puzzle, ... Kalau anda main puzzle “gambar muka saya” nich,  kan terpotong2 modelnya, waktu anda masukkan ke situ ngak cocok berarti bukan. Pindahkan dan cari yang lain.
Ada letaknya.
Supaya bisa kena.
Saya rasa ketika YESUS berbicara jalan, kebenaran, dan hidup itu, bangsa israel mengerti maksud YESUS,  Karena YESUS ndak pernah bicara kepada ahli2 taurat sesuatu yang ahli taurat ngak ngerti. Medium itu sebenarnya bahasa mereka cuma karena mereka sendiri sudah putar balik sehingga mereka tidak mengerti makna nya itu. 13:47d.
(Di Yohanes 14:6; Akulah jalan, dan seterusnya) jawab Pak Pk YAHYA KAWINDA: di agama Kristen diajarkan supaya anda bisa sampai kepada Bapa yang penting anda percaya YESUS kan berdasarkan ayat itu lahirlah ajaran percaya itu, untuk sampai kepada Bapa engkau harus lewat YESUS.
(Maksudnya pribadi dari jalan kebenaran dan hidup itu ada didalam YESUS) jawab pak Pk YAHYA KAWINDA: IA! YESUS mengacu ke situ bahwa didalam Aku ada Bapa sebenarnya, kalau kamu dalam Aku Aku dalam kamu maka kamu bisa lihat Bapa, itu sebenarnya jalan menuju kepada Bapa, tetapi dalam agama bukan begitu kan, "kalau kamu percaya kepada YESUS maka kamu bisa sampai kepada Bapa.
Agama Kristen mengajar begitu.
Mereka tahu ndak ada yang  bisa sampai kepada Bapa tetapi kata sampai kepada Bapa itu dalam pengertian mereka YESUS sebagai yang kedua sedangkan yang pertama Bapa, makanya harus lewat YESUS dulu.
Padahal didalam konsep YESUS bukan begitu,
kamu didalam Dia kamu sudah didalam Bapa. Yohanes 14:6 berbicara satu kesatuan. Tetapi agama memisahkan hal itu.
Ya YESUS di tempat lain lah kalau bisa.
Nanti ditanya YESUS yang mana? (Menarik yang bpk baru sampaikan bahwa kata segala sesuatu ngak ada) jawab PK YAHYA KAWINDA: ya bagaimana menariknya. Apa yang menarik?
Setelah kamu tahu ngak ada kata segala sesuatu lalu apanya yang  menarik? (Ya  yang diajarkan selama ini materi, segala sesuatu itu materi lah, inilah, itulah … itu yang menarik disini yang dibukakan disini hari ini realita KRISTUS makin nyata.).
Mari kita dengar seorang isteri. (Pak Yahya bilang itu kan 2 hal percaya karena dengar kata orang atau ajaran orang dan percaya karena sudah melihat. Iman itu percaya walaupun tidak melihat, ) PK YAHYA KAWINDA: Iman bukan percaya! (Maksudnya karena melihat dia percaya, kenapa orang israel dan orang farisi melihat kan? Tapi kok bisa ndak percaya gitu lo, itu gimana jawabnya pak kan mereka melihat pak) jawab PK YAHYA KAWINDA: kepercayaan bukan sesuatu yang kamu lihat sebenarnya, (karena dengar kan? ) jawab PK YAHYA KAWINDA: kamu mendengar segala sesuatu belum tentu kamu percaya segala sesuatu kan. (Contoh Tomas) jawab PK YAHYA KAWINDA: artinya kamu percaya  sesuatu tidak tergantung pada sesuatu itu kamu percaya sesuatu tergantung pada kamu, itu percaya.
Kalau iman..bukan begitu iman itu, kamu mau percaya  atau ngak percaya Dia tetap yang sesuatu itu.
Itu iman. (Waktu Tomas dia karena melihat baru percaya kan?, seperti iman karena melihat kan) jawab PK YAHYA KAWINDA: ya .. Iman karena melihat KRISTUS, jadi bukan percaya karena melihat KRISTUS, kamu sudah melihat ngak perlu percaya,  (maksudnya kenapa Iman ngak ada di orang farisi ya? Kan dia melihat Yesus,)  ndak dia ndak melihat KRISTUS, (orang farisi melihat YESUS pak) jawab pak Yahya Kawinda: DIA NDAK MELIHAT KRISTUS, FARISI MELIHAT YESUS DARI NAZARETH.
KRISTUS itu didalam YESUS dari nazareth itu.
Yesus dari nazareth dan KRISTUS beda.
KRISTUS dari nazareth daging itu. (Jadi farisi lihat KRISTUS daging itu?) jawab PK YAHYA KAWINDA: Ia lah farisi melihat daging, itu yang menyebabkan mereka melihat Yesus dari nazareth anak tukang kayu.  19:36d.