RPK KYM
Senin 13 Mei 2019 jam
19:00-20:00 WIB di RPK FM.
Tema : Iman,
Pengharapan, dan Kasih
Sub Tema : Iman
adalah dasar dan bukti Kristus.
Firman Tuhan Nya
diambil dari Ibrani 10:38
FT/ terambil dari Matius 11:2-6
No HP: 08151800444
sms dan WA.
T/ Tuhan
Y/ Yesus
F/Firman
FT/Firman Tuhan
TY/ Tuhan Yesus
K/Kristus
YK/Yesus Kristus
Kes/ Keselamatan
Disel/diselamatkan
HYK/ Hidup yang Kekal
TK/ Tubuh Kristus
BA/ Bait Allah
OP/ Orang Percaya
ONP/Orang Ngak Percaya
HYB/ Hidup yang Baru
HB/ Hidup baru
DKTL/Dengan Kata lain
SD/Sudah datang
BD/Belum datang
Yer/ Yerusalem
PL/Perjanjian Lama
PB/Perjanjian Baru
PK/Perjamuan Kudus
LB/Lahir Baru
KK/ Kasih karunia
LB3/Langit Baru dan Bumi baru.
LB2/Langit dan Bumi
yang Baru.
SPP/ Sandang Pangan
Papan
(kalimat di dalam
kurung adalah pertanyaan, pernyataan, penegasan dsbnya dari tim nya dan
pertanyaan dari pendengar RPK FM saat ber-interaksi atau komentar penulis transkrip).
Saya bacakan:
Yesus dan Yohanes Pembaptis
Matius 11:2 Di dalam penjara
Yohanes mendengar tentang pekerjaan
Kristus, 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami
menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes
apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh
berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. 11:6 Dan
berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
(Minggu yang lalu kita sudah membahas
tentang Iman, dimana orang benar hidup oleh Iman dalam Ibrani 10:38 dan minggu ini kita ambil
dari Matius 11:2-6 tentang keraguan Yohanes soal /K. Silahkan dibahas pak
yahya.)
Jadi kalau kita melihat bagaimana
Yohanes yang diceritakan oleh Matius tersebut, tentu saja mengejutkan, karena
kita tahu bahwa Yohanes itulah yang mengenal Y/ sebelumnya, menjelang Y/
datang, Yohanes adalah pembuka jalanNya, Yohanes adalah terompet yang
disuarakan / bertiup, menjelang sang Raja tiba, Yohanes yang memberitakan
tentang Y/ dan dia pula yang kita tahu yang membaptis Y/ yang menyerahkan
diriNya kepada Yohanes untuk dibaptis, bahkan Yohanes yang berteriak
“bertobatlah sebab KA/ sudah dekat.”
Namun yang mengejutkan adalah ketika
Yohanes berada didalam penjara, tiba2 Yohanes menyuruh orang untuk bertanya
hahhhh, bayangkan sebelum dia dipenjara, dia berteriak kepada orang2, Ini Dia
yang kamu tunggu2, ini Dia yang akan datang itu, ini Dia yang kamu percaya, ini
Dia yang akan membaptis kamu dengan RK/.
Aku hanya membaptis kamu dengan air.
Mereka mau diajak bertobat dan banyak orang mengikut Y/. Karena perkataan
Yohanes. Namun yang aneh ketika Yohanes berada dalam penjara. Hatinya ragu.
Lalu dia beritahu kepada Murid2 nya
tolong tanya kepada Y/, ”Engkaukah yang akan datang itu? atau kami harus
menantikan orang lain”. Jadi ada semacam kondisi dilematis bagi Yohanes. Yohanes disatu sisi bersuara tentang Y/ kok dia masuk
penjara. Jadi
Yohanes meminta suatu kepastian. Pernyataan Y/ mengejutkan Yohanes. Y/
mengatakan “oh bilang sama Yohanes Y/ tidak mengatakan “bukankah kamu yang membaptis Aku, bukankah kamu yang
berkata Akulah yang dinantikan itu”, melainkan Y/ mengatakan kepada murid2 Yohanes pergi
dan katakan kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat, sampaikan kepada Yohanes yang kamu dengar dan yang kamu lihat. <<<Ini yang terpenting.! Karena apa yang kamu dengar dan apa yang kamu lihat itulah yang harus didengar oleh
Yohanes. Bukan hanya perkataan saja, perkataan dari Y/ kepada mereka tetapi apa
yang orang2 ini lihat dan apa yang mereka dengar. Apa yang kamu lihat orang buta melihat, dstnya. (Apa itu yang disebut Iman?) tentu saja,
dan Y mengatakan kepada ayat yang ke 6 “berbahagialah orang yang tidak menjadi
kecewa dan menolak Aku.”
Mereka yang melihat dan mendengar Y/
langsung itu akan berbahagia. Y/ tidak mengatakan kepada murid2 Yohanes, Aku
adalah Mesias. Jadi orang yang menyampaikan itu harus terlebih dahulu mengalami
bahwa Y/ itulah Mesias. Mereka harus melihat dan mendengar. Mereka bukan hanya
mendengar dari kata orang saja tetapi harus melihat sendiri. Sehingga waktu
mereka sampaikan itu kepada Yohanes, maka
itu pula yang mereka dengar dan lihat atau mereka menjadi saksi menjadi orang2
yang mendengar dan melihat. Ini yang kita sebut Iman yang dibahas sejak minggu
yang lalu. Karena Iman itu bukan percaya, saya membahas sedikit minggu lalu.
Iman itu harus memilik dasar dan bukti. Harus mendengar dan melihat baru kita katakan itu Iman. Sayangnya yang diajarkan kepada kita
justru Iman itu “engkau belum melihat, kalau engkau belum dapat rumah, belum
dapat mobil, engkau harus beriman, itu bukan yang dimaksud iman oleh Y/ dan
murid2Nya, itu bukan iman yang dijabarkan oleh penulis Ibrani, selama ini dan
belakangan ini justru pemahaman iman ini sudah diputar balik bagi orang2 yang
mau mengasihi T/, sehingga mereka tidak hidup lagi dengan iman karena mereka
berpikir percaya saja itu adalah iman.” Kita sudah bahas bahwa iman itu
bukan percaya. Kita
akan elaborate lebih dalam malam ini bahwa iman bukan percaya.
Percaya itu anda ndak perlu bukti, anda
ndak perlu melihat sesuatu. Ndak perlu dasar daripada yang anda percayai. Anda
ndak perlu semua itu, untuk menjadi percaya. Tetapi iman anda perlu dasar, anda perlu
melihat, dan anda perlu bukti.
Begitulah Iman yang dijabarkan dalam
Ibrani 11:1. Dasar dan bukti itu bukan kira-kira, atau sesuatu yang kita dengar dari orang bukan iman. Y/ itu T/. Kalau anda tidak melihat
realita Dia itu T/, maka itu bukan Iman. Kalau anda tidak pernah mengalami
kehadiran T/ itu sebagai sesuatu yang riil, maka itu bukan iman. Itu percaya, dan percaya tidak
menyelamatkan. Percaya bukan dasar dari orang percaya, tetapi dasar kehidupan
orang percaya itu ialah, orang percaya hidup oleh iman. Bukan kita mau percaya
saja kata pendeta lalu anda hidup dengan itu, itu bukan iman. Sementara kita
ini harus
hidup dengan iman,
baru kita dikatakan
berkenan kepada A/.
Kita bisa memberi dengan banyak, kita bisa berdoa dengan banyak, kita bisa puasa dengan rajin,
dan kita
boleh berkata itu iman kita, tetapi kalau engkau tidak melihat realita daripada K/, maka itu bukan iman sekalipun anda sudah
memberi dengan banyak dstnya.
Inilah yag membuat Yohanes ragu ketika
dia berada dalam penjara. Dia tidak melihat realita itu. Karena sebelumnya dia
melihat ada sesuatu yang dia tunggu2, kepada dia diberitakan engkau akan menunggu
Y/ datang, dan itu yang dia lihat dan kemudian dia suarakan, dan ketika Y/
datang dia semakin percaya ini yang memang diberitahukan kepada dia, namun
ketika dia ada didalam penjara, namun ketika dia diasingkan, maka dia tidak
melihat realita bagaimana pekerjaaan dan tindakan2 Mesias itu. Walaupun dia
suarakan Y/ itu Mesias. Tapi kemudian dia terpisah jauh daripada Y/ dia tidak
lagi melihat sehingga dia harus bertanya apakah Engkau Mesias?, lalu Y/ katakan
dengan jelas katakanlah
kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat. Jadi apa yang bukti, apa yang menjadi
dasar daripada Mesias itu, itu yang kau harus sampaikan.
Tanpa bukti dan dasar maka engkau tidak
menyampaikan iman.
(Penjara menjadi penghalang siapa
sebenarnya K/, yang pernah dia beritakan) karena Y/ ada diluar penjara, Yohanes
tidak melihat. Semacam tembok keterbatasan dia untuk melihat realita K/. Namun
yang bagus disitu Y/ tidak langsung mengatakan Akulah Mesias. Y/ tidak
menunjukkan kepada Yohanes saja, tetapi kepada orang2 yang bertanya kepada Dia
waktu itu, supaya mereka juga secara langsung melihatnya. Tanpa engkau melihat,
tanpa bukti dan dasar maka apa yang mungkin engkau beritakan.
Berita apa yang disampaikan dengan
penginjilan kita tanpa kita melihat realitanya. Bagaimana penginjilan kita bisa
berkata Y/ akan datang kalau kita tidak melihat Y/ SD/?. KA/ akan datang dsbnya
sementara kita tidak melihat bahwa KA/ itu sudah ada?. Itu bukan realita K/
tetapi doktrin2 teori2 yang sudah kita pelajari dan dapatkan. Percaya itu anda
ndak perlu bukti, percaya itu adalah berdasarkan perasaan kita, dan itu
berdasarkan kata orang, itu bisa menjadi percaya tetapi sekali lagi itu bukan
iman. Misalnya saya percaya besok jakarta akan hujan, apakah anda punya bukti
jakarta hujan?, kan tidak. tetapi berdasarkan kata orang, berdasarkan ramalan
cuaca, berdasarkan ya sekarang sudah bulan Mei, berdasarkan semua itu yang
menjadi kita punya tindakan percaya. Percaya kepada hal2 lahiriah. Percaya kepada tanda2 lahiriah.
Mengapa begitu masifnya pemberitaan Y/ akan datang?, dan orang banyak percaya
akan hal itu?, karena mereka melihat tanda2 zaman, oh mulai perang dimana2,
mulai ada awan2, mulai ada kacau kacau keadaan dunia, seperti tsunami dimana2,
oh sebentar lagi kiamat, sebentar lagi Y/ datang, Mereka melihat tanda2 dunia,
bukan melihat K/,
Iman itu adalah melihat K/ bukan melihat
tanda2 dunia. Dasarnya K/. Kepastiannya K/. Kalau K/ ada dalam saya maka Dia
tidak datang lagi, tetapi Dia SD/ karena saya melihat realita bahwa Dia ada
dalam saya. Itu Iman. Jadi Iman kita bertindak dengan Iman, bukan dengan kata orang, bukan dengan teologia2, bukan dengan
emosi2, hotbah
seorang pendeta yang luar biasa sehingga kita terpengaruh dan kita pikir itu
Iman. Percaya
itu sesuatu yang belum terjadi walaupun percaya ditambah dengan kata segenap
hati. Tetapi untuk iman itu harus riil dalam kehidupan kita. Bukan sesuatu yang
tidak terjadi tetapi yang sudah terjadi kepada kita lalu kita bisa melihat itu
iman. Sudah kita lihat, sudah kita percayai, sudah kita pahami dengan baik,
baru kita berkata itulah Iman saya. Saya memahami bahwa K/ itu Juruselamat saya
baru saya berkata Y/ Juruselamat saya. Itu iman saya. Kenapa?, karena itu sudah
menjadi riil pada saya, baru bisa menjadi perkataan saya, bukan berkata “oh Y/
memang Juruselamat pak!”, tapi kita ndak pernah mengalami, Juruselamat itu,
kita ndak pernah menerima Kes/ itu,
kepada kita dikatakan bahwa kamu sudah sel/ tapi itu kata orang, tapi
kita melihat bukti dalam diri kita oh ternyata saya masih berdosa, saya masih
suka dengan dugem, saya masih suka dengan dunia punya kehidupan, apakah kita
sel/?, lihat buktinya, baru anda dan saya boleh berkata bahwa Y/ Juruselamat,
tanpa melihat bukti maka itu anda hidup dalam dongeng2 belaka, kita dinina
bobokan dengan hal seperti itu dan akhirnya pada waktunya kita akan mati nanti
kita baru melihat realita bahwa ternyata yang selama ini saya pikir iman
ternyata hanya percaya saja. Hahhh. Sia2 kehidupan kita tanpa iman seperti itu.
Banyak perkataan2 itu dan seperti saya sering katakan, banyak orang berkata
saya beriman, Y/ datang tahun 2012 yang sudah lewat lalu dan filmnya laku
terjual dengan keuntungan ratusan miliar rupiah kalau dikonversi dari dolar Amerika,
lalu dimana pendeta yang berhotbah seperti itu?, dimana itu pendeta yang
berteriak Y/ akan datang kembali tahun 2012, dimana itu semua dan kita orang
yang percaya hanya katakan “oh ndak apa2
itu mungkin salah ndak apa2,” dsbnya, loh bukan itu yang dihotbahkan sampai
banyak orang yang tadinya tidak beriman menjadi beriman katanya. Saya katakan
itu bukan salah atau ngak salah, intinya itu bukan iman.
Karena terbukti,
tidak terjadi. Jadi jangan percaya pada orang2 yang berkata hanya percaya.
Percaya itu sekali lagi, bukan berita Injil. Berita Injil yang disampaikan oleh para murid2 itu adalah iman, murid2
sudah melihat realita K/, yang hadir pada diri mereka, murid2 melihat realita
K/ yang sudah datang kembali, murid2 melihat realita KA/ yang sudah hadir. Itu
yang mereka sampaikan.
Sekali lagi itu bukan
dongeng.
Kita harus bisa
membedakan apakh itu iman atau tidak. Kalau kita tidak bisa melihat seperti
itu, maka landasan hidup kita sepanjang kita hidup didalam dunia ini tidak
pernah kita letakkan diatas landasan Iman itu.
Kita tertipu dengan
hal2 yang bukan Iman.
Kita harus mengubah
pola pikir kita.
Iman adalah bukti,
didalam Ibrani 11:1. Dasar itu harus ada. Bukan tidak ada, bukan dongeng, bukan
injil mc, bukan teologia manusia, bukan doktrin agamawi, bukan doktrin2
denominasi, itu bukan dasar, Iman harus ada dasarnya. Dasarnya itu K/ sendiri
yang kita harapkan dan bukti bagaimana saya menyebut diri saya orang beriman
kalau pada saya ndak ada bukti, “oh bukti itu kan nanti pak” yang baru terjadi
kan saya baru beriman saja, itu bukan iman sekali lagi saya katakan karena
Ibrani 11:1 Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Kenapa demikian?
Karena A/ dan KA/
ndak bisa dilihat, dengan mata kepala anda melihat KA/ turun dari langit, Y/
itu ndak bisa anda lihat, turun diatas awan2 dengan mata kepala kita.
Hal yang kelihatan
itu, yang ada dalam dunia. Kita justru percaya hal2 yang ada didalam Roh. Yang
tidak kelihatan itu, yang dinyatakan oleh K/ dan hal2 didalam Roh itu walaupun
tidak bisa dilihat oleh mata kepala mc, tetapi itu hal2 yang riil, yang nyata sebagaimana
nyatanya A/ itu adalah Roh maka demikian pula hal2 yang ada didalam A/ itu
nyata. Bagaimana orang itu hidup oleh Iman, ya dia bisa melihat hal2 yang tidak
bisa dilihat oleh mata. Kalau kita orang percaya dan menantikan KA/ datang dan
didalamnya, harus dari emas, dan segala2nya yang digambarkan kepada kita dan
kita harus lihat dengan mata kepala seperti itu maka itu bukan iman, itu bukan orang percaya karena orang percaya adalah melihat hal2 yang
tidak dapat dilihat oleh mc dunia ini.
19m:02d.
Demikianlah rasul2
hidup, ketika mereka beritakan Y/. Bagi mereka, Y/ SD/, KA SD/ tetapi semua itu
adalah hal2 yang tidak dapat dilihat oleh mata mc. Perhatikan perkataan Paulus
didalam 2Kor 4:16 Sebab itu kami tidak
tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
Rs Paulus dahulu
ketika dia hidup dibawah HT/ bergantung pada hal2 yang lahiriah, kemudian dia
tadinya bernama saulus dipanggil oleh A/ ini sekarang dia mengubah cara
berpikirnya dia, mengubah cara melihatnya, dia yang dahulu masih menantikan
Mesias akan datang, namun ketika dia bertemu dengan Mesias itu sendiri yang
SD/, maka dia katakan dengan jelas sekali dalam ayat 18 dari 2 Kor 4: Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah
sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Pada ayat 16 dan 17
kita melihat seluk beluk kehidupan Rs paulus. Ayat 17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami. Dktl paulus mengakui bahwa penderitaan yang dialaminya
sama seperti Yohanes pembaptis, yang berada di penjara. Tetapi penderitaan
Yohanes menjadi resepnya paulus di ayat 18 kami
tidak memperhatikan yang kelihatan, sekalipun ada penderitaan, kami tidak
memperhatikan penderitaan yang kelihatan
itu, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. Ini FOKUS nya paulus. Tapi bagi paulus yang tidak kelihatan
itu terlihat jelas, karena yang tidak kelihatan itu adalah Roh K/ itu sendiri,
itu yang menjadi jelas bagi dia, dan dia Fokuskan dirinya tetap melihat Y/ yang
kelihatan ini, bukan melihat penderitaannya yang kelihatan.
Sama seperti Petrus
ketika dia dipanggil “mari petrus kesini” waktu Y/ berjalan diatas air dan
petrus fokus perhatiannya melihat Y/ dan petrus bisa berjalan diatas air, namun
kemudian ketika dia mulai melihat dirinya yang berjalan diatas air hahhhhh..dia
mulai mendengar suara2 air disekitarnya maka fokusnya teralih kepada yang
terlihat oleh matanya, terlihat oleh hal2 jasmaninya, sehingga dia tidak lagi
melihat Y/ itu sendiri. Sekarang Y/ tidak terlihat tetapi kita masih bisa
melihatnya dengan iman itu, RK/ menuntun kita memperlihatkan hal2 yang ada
didalam yang tidak kelihatan itu.
21m:56d.
(Terima kasih pak
Yahya. Puji Tuhan. Sahabat RPK tentunya diberkati oleh sharing kebenaran FT/, sebenarnya yang K/ ingin katakan dalam matius
11:4 adalah hai murid2 jadilah saksi KU, termasuk Yohanes) dan yang mereka
saksikan itu adalah yang mereka lihat, bukan yang mereka sekolah. Akan
dilanjutkan teksnya pada waktu yang akan datang. Bagi yang mau menyimak
pembahasan di bagian ini sampai habis silahkan buka rekaman pada 22m:30d.
22m:30d sampai dengan
26m:40d.
(Iman adalah dasar
dan bukti /. Seperti yang diungkapkan tadi oleh pak Yahya, bagaimana sebagai
orang percaya baik itu 2000 tahun yang lalu yohanes dan juga murid2 Yohanes, K/
ingin menitipkan satu pesan, kepada kita semua orang percaya saat ini bahwa dalam
mengimani K/ itu, kita
sendiri yang harus menjadi saksi bukan hanya sekedar membaca alkitab bagaimana
pak yahya) ya tentu saja.
23m:22d. silahkan simak terus rekamannya. Kita lahir baru dalam mc Roh,
dan kalau kita didalam Roh maka kita bisa melihat Roh itu tentu saja, Kerajaan
Roh, A/ yang adalah Roh. Bagaimana melihatnya 23m:49d.
Kalau kita tidak
melihat hal2 yang Roh, maka berita yang kita sampaikan itu bukan hal2 rohani. Saya
pastikan itu karang mengarang belaka walaupun pakai ayat alkitab, walaupun pakai
nama Y/, kalau kita tidak melihat riil nya maka jangan sebut diri kita saksi K/. bagaimana kita menyebut diri murid Y/
kalau kita menantikan Y/. jangan2 kita menghayal bahwa kita murid Y/ sementara
Y/ ngak ada dihati sini. K/ yang ada dalam saya kemudian diungkapkan oleh
RK/ dan melihat apa yang terjadi atas
dirimu. Anda akan dituntun oleh RK/ sampai anda punya kepastian bahwa anda
sudah punya Kes/ bukan yang anda tunggu2. Saksi adalah orang yang melihat,
bukan orang yang memberitakan saja.
25m:50d dan
seterusnya. Berita Iman, bukan berita dunia.
Ada semacam aliran
air dalam dirinya yang menyejukkan dirinya untuk tetap bersemangat tetap
menyampaikan K/. 26m:13d. sampai dengan 26m:40d.
(Pertanyaan bpk James
di JakSel: syalom pak Yahya: berarti untuk memperoleh Iman yang benar bagi
kita, pada zaman sekarang ini lebih berat dari orang zaman dengan TY/?, karena
kita tidak melihat K/, tidak mendengar suaraNya, tapi harus beriman, mohon
respons pak Yahya) 27m:03d. Justru terbalik, sekarang ini anda cukup hidup baru
saja. Bukan dengan usaha yang keras, kita pikir kita perlu kerja keras supaya
beriman. Yang dulu mereka lihat secara jasmani, sekarang Y/ tidak lagi tampak
dengan jasmani tapi dalam Roh. Jadi ada perbedaan kalau pak James mengikuti
diskusi2 kita sebelumnya, maka ada perbedaan sebelum Y/ mati dan sesudah Y/
bangkit. Sebelum mati segala sesuatu dinyatakan secara jasmani. Tapi setelah Y/
bangkit, maka hanya
orang2 tertentu yang melihat realita K/. (>>Jadi yang tidak melihat
realita K/ yang akan mudah diombang ambingkan oleh ajaran zaman dan teori2 mc.) 27m:40d. Mata batin.
(Ada ayat di matius,
dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku, saya
membayangkan kalau Iman ini bisa surut yang terjadi pada Yohanes yang ujung2nya
bisa menolak artinya terhilang dari hidup baru kita, itu luar biasa ya pak, padahal
ada tulisan paulus di Roma 8:38-39 Sebab
aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 8:39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas,
maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan
kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. ) Kita
harus bedakan masa hidup Yohanes dan Paulus di era atau masa PL/, dimasa Taurat
masih berlaku. 28m:56d. kepada mereka harus diperlihatkan hal2 yang jasmani.
Makanya Y/ berkata orang lumpuh berjalan dsbnya. Berbeda dengan kita sekarang
29m:15d kita yang sekarang harus dilahirkan baru dalam Roh. Namun prinsipnya
sama. Walaupun banyak yang sudah lahir baru mereka masih kecewa dan menolak.
Kenapa? Karena mereka ingin melihat hal2 jasmani. 29m:35d. Oh dia itu bisa
sembuhkan orang sakit hahhh. 29m:57d. (Yohanes mengatakan membuka tali kasutnya pun
dia tidak layak dstnya.,) yang pertama tentu saja dia harus melihat! 30m:42d. Jadi bukan hanya
percaya dengan segenap hati, “Y/ adalah T/,” dalam alkitab tetapi dia percaya dan memahaminya melalui proses
pewahyuan atau
hal2 yang dibukakan oleh RK/, bukan dengan sekolah, bukan dengan rajin beribadah, bukan dengan rajin melayani.
Kalau kita mau
meletakkan tanda kutip “Iman” itu kepada hal2 fisik yang tadi, dengan pelayanan lah, dengan doa dsbnya, maka jangan kaget kalau satu waktu kita akan
kecewa terhadap Y/, (kan dasarnya diambil dari ayat alkitab), itu bukan dasar,
kita tidak punya dasar apa2 kalau kita sekolah, beribadah, pelayanan, dan doa
bukan iman, iman berdasarkan pewahyuan. Doa pun tidak salah, karena K/
menganjurkan kita berdoa, paulus juga berdoa tapi perhatikan di doa rasul
paulus itu, yang difokuskan paulus
adalah K/, selain K/, maka itu bukan doa
tetapi dongeng. Itu kan sesuatu yang dongeng saja apa kata orang. Teori di buku2
tentang A/ juga kata orang. Harus
memahaminya melalui proses pewahyuan. Doa itu dialog pribadi dengan A/. Yang
kecewa bukan zaman sekarang saja, zaman dulu sudah banyak yang kecewa. Termasuk
Yudas, posisi sama dengan Yohanes. Cuma Yohanes tidak bunuh diri. Yudas sampai
bunuh diri. Yohanes bersyukur karena Y/ mengingatkan “Lihat” apa yang kamu
lihat, “dengar” apa yang kamu dengar. To see and perceive, to hear and understand.
Kenapa Yudas bunuh diri? Karena tidak sesuai dengan harapan dia. Yudas ingin melihat
dengan mata kepalanya kalau Y/ ini Raja, maka Dia harus punya Kerajaan, kalau
Y/ ini Raja, maka Dia harus punya pasukan, maka Dia harus mengalahkan bangsa
romawi, dan membebaskan bangsa israel. Hal2 yang jasmani yang menjadi harapan
yudas. Itu yang membuat yudas kecewa dan akhirnya dia meninggalkan Y/.
32m:36d.
(Jadi kita tidak bisa
melihat Iman seseorang dari aktifitas pribadinya misalnya, melayani, saat
teduh, doa-doa, dsbnya ya), Iman itu kan Y/K/ sendiri. 32m:40d. Jadi aktifitas
itu berdasarkan K/ atau apa? Lihat ajaran2nya, lihat pula pemahaman2nya. Dalam
doa yang diucapkan terdengar jelas dan terlihat jelas ajararan dibalik doa dan
pemahaman dibalik doa dan juga pemahaman dan ajaran2 dibalik pelayanannya.
32m:56d. Buat apa kita berkata ada pantekosta yang ke-3 apa itu Y/. Y/ akan
datang kembali, itu bukanlah. Karena Y/ sudah ada pada kita. KA/ akan datang
apakah itu Iman, apakah itu Y/ bukanlah karena Y/ adalah Raja dan Dia sudah
memerintah dalam KerajaanNya dan KerajaanNya itulah kita sendiri. Jadi kita
bisa melihat pemahaman mereka dari apa yang mereka nyatakan dan apa yang mereka
perlihatkan. Dan kita bisa tahu apakah itu Iman, apakah mereka saksi K/ atau
bukan.
(Pertanyaan dari bpk
Andreas di Depok, selamat malam papen, Gereja akan memperingati kenaikan TY/
itu disebut Iman atau percaya, lanjutan lagi TY/ pergi kemana? TK!) 33m:40d,
Saya sendiri heran seseorang memperingati sesuatu yang dia sendiri ndak
terlibat, lalu apanya yang dia peringati? Jadi ini memperingati ceritra tentang
Y/ sudah pernah naik ke Surga, lalu bagaimana dia mempunyai keyakinan dengan
kenaikan itu, karena itu dia percaya dengan dongeng2 saja. 34m:09d. sama dengan natal. Sama dengan waktu Y/ disalib. Yang memperingati Y/ itu adalah orang yang
terlibat, yang
ada disitu. Tetapi sebagai perayaan, bisa tidak kita rayakan, ya rayakan saja.
Tapi pertanyaannya sekarang ialah apa yang kita rayakan. Yang harus kita pahami seperti itu. Apakah itu Iman atau
bukan? yang jelas bukan Iman. Iman itu sesuatu yang riil, yang kapan? Yang sekarang. Riil itu Y/ yang sekarang, bukan Y/ yang masih anak2, bukan Y/ yang mati di kayu salib,
bukan Y/ yang dahulu. Itu semua sudah lewat, Y/ yang sekarang itu yang riil, yang Roh itu yang ada dalam kita. Itu yang riil, itu Iman, Dia yang
Raja, Dia yang T/. Jadi Iman itu bukan mengingat, tetapi melihat realita. Mengingat bisa saja otak kita yang mengingat tapi jelas dan pasti itu
bukan Iman. Ada suatu peristiwa yang terjadi itu pasti saja kita mengingat.
35m:38d. (Saya
teringat ceritra Petrus yang berjalan di air ketika ada angin yang berhembus
yang mengalihkan perhatiannya, lalu petrus ngak fokus ke K/, itu juga yang sama
seperti Yohanes yang mungkin himpitan hidupnya dipenjara itu yang membuat iman
dia surut apakah demikian pak?) yang jelas sesuatu yang kita fokus kan kepada
diri kita akan membuat kita tidak lagi melihat K/. kalau kita tidak melihat K/ berarti itu tidak
lagi dengan Iman. 36m:08d. Kita datang pada Y/ dengan fokus diri kita, itu
bukan kita datang dengan Iman, tapi kita datang dengan daging. T/ berkati saya,
T/ jadikan saya manager T/, T/ berikan saya rumah, itu semua daging. 36:24d. Iman
itu melihat K/. dan K/ yang dilihat, K/ yang dibukakan ini yang harus menjadi kehidupan saya dan kemudian saya manifestasikan, itu yang namanya PERBUATAN.
(Efesus 2:19-20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 2:20 yang dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.,
artinya orang percaya itu harus memfokuskan mata bathinnya pada K/, kalau
melenceng dari sana maka mereka diluar K/ dan pasti banyak tekanan, godaan
segala macam hal2 tadi mengendalikan kehidupan mereka), saya rasa ngak Cuma
mata bathin saya ngak tahu mata bathin itu darimana ya, maksud saya seluruh
pikiran dia pun harus terfokus pada K/, 37m:31d; bukan hanya melihat secara
spirit, melihat secara spirit itu kan Iman, namun kemudian iman ini akan mempengaruhi
pola pikir kita dengan cara kita berpikir, cara kita melihat sehingga menghadirkan
pemikiran2 atau pemahaman2 dan kemudian menghadirkan berita2 atau hotbah2 yang
kita sampaikan, itulah yang harus terjadi. Semuanya harus mengalir dari realita K/. Sekali lagi realita K/ harus dilihat
dengan Iman. Realita K/
harus dilihat dengan Iman itulah yang menjadi BERKAT. Karena yang menerimanya juga menerima
dengan Iman, dan menerima juga dengan Roh, tetapi ini tidak menjadi berkat bagi
mereka yang memang mengharapkan hal2 daging terjadi. Ini justru menjadi sesuatu
yang aneh bagi mereka yang mengharapkan Y/ datang diatas awan2, karena
beritanya Y/ sudah datang, karena beritanya KA/ SD/, tapi bagi mereka itu bukan realita, mereka
masih mengharapkan. Jadi terjadi tolah menolak dalam pikiran kita yang selalu
menghadapi hal2 yang terlihat dalam jasmani namun sebenarnya sesuatu yang
diberitakan bukan yang terlihat oleh jasmani, tapi berita yang tidak terlihat
oleh jasmani, yang kemudian akan dimanifestasikan bagi kita yang hidup
didalamnya didalam dunia ini ya.
(Dari Ibu Olga di
Bogor Barat, pastor Yahya tolong jelaskan bumi baru langit baruTksh) Ya LB3
sebenarnya sudah terjadi dan sudah hadir, 39m:02d. Kita sering bahas dalam
pertemuan pertemuan kita selama ini. Saya tidak dapat membahas disini dalam
waktu yang singkat. Langit dan Bumi yang Baru yang dinyatakan oleh Y/ kepada
Yohanes di pulau patmos di dalam kitab Wahyu itu SUDAH HADIR.
(pak Yoshua di Tebet
Benar sekali banyak orang yang ngaku2 berIman pada K/, namun Imannya sebatas
sesuatu yang dibutuhkan untuk mengakses keinginan2 jasmani nya mereka) ya
39m:53d, mereka itu bukan orang2 yang LB/ tetapi mereka itu orang2 yang
duniawi. Mereka harapkan T/ memberkati secara jasmani tetapi sebenarnya mereka
tidak hidup dalam K/. Bagi A/ yang terpenting realita K/ Nya. Carilah dahulu KA/ rohani itu, K/ itu,
jangan dibalik, 40m:28d maka sandang pangan papan akan
ditambahkan kepadamu. Kalau dibalik saya yakin anda ndak mencari KA/ yang
penting SPP/ mu terpenuhi, sesudah terpenuhi anda ndak perlu kenal A/ kok,
artinya A/ ada karena Dia memberkati saya dengan rumah, dengan mobil, dengan
uang, dengan istri, dengan anak, kita percaya A/ dengan hal2 jasmani padahal A/
itu Roh, anda harus lihat A/ itu bukan percaya dalam hal2 jasmani. 40m:55d (ya
karena terbalik itulah …). Orang bahkan mengabaikan FA/ hanya karena hal2
jasmani itu terpenuhi. 41m:18d. persepuluhan. Saya kasi, maka T/ kasi. Yang
diharapkan yang T/ kasi-nya dan yang diharapkan 100 kali lipatnya.
41m:37d. please listen for yourself.
Kes/ itu urusan kita
masing2, bukan karena kita ikut pendeta A, pendeta B, anggota gereja A, anggota
gereja B. Adakah kita mau
Kes/ kita sia-sia hanya mengikuti kesaksian yang daging seperti itu. 42m:30d, please listen
for yourself.
42m:56d please listen for yourself (dari Bu Ruth
di Bogor, bagaimana saya hidup baru pak yahya?) Hidup baru itu hidup berjalan
sesuai tuntunan Roh. Kita akan sampai
kepada bagaimana kita berdoa dengan Iman. Mintalah maka pasti kamu akan
mendapatkannya. Kita akan minta sesuai dengan Iman. Bukan sesuai dengan percaya bukan sesuai dengan harapan daging. Harapan nya daging, mintanya dengan Iman. Hahhh. Itu jelas2 sudah bertentangan.
44m:37 (satu lagi
hari kenaikan pak Yahya, dari bu Ruth juga) hari kenaikan?
45m:01d (Lihat matius
11:6 dikatakan please listen for yourself).
Kalau dengan Iman ngak akan kecewa, karena ada bukti, ada jaminan, apa yang
akan kita kecewa kalau kita melihat dengan Iman. Iman itu bukan angan2, Iman
itu melihat realita K/. Mengapa orang kecewa, karena tidak hidup baru, Kalau
kita hidup dengan Iman kita tidak melawan Dia, kalau kita hidup dengan ajaran2
dunia doktrin2 agamawi dsbnya maka pasti kita akan kecewa tiap hari, dari waktu
ke waktu. Melihat menurut Iman, maka kita akan berbahagia.
46m:36d. please listen for yourself. (Ada
kaitannya dengan Matius 11:5. Dalam Yoh 14:11-12, (11) Percayalah kepada-Ku,
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. (12) Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; yang tadi dalam Matius 11:5
itu pekerjaan2 yang Y/ lakukan) iya iya.
Konklusi dari sharing
FT/ pada malam hari ini:
Saya tidak menampik
bahwa ada begitu banyak ajaran kekristenan 47m:27d kebanyakan membawa Nama Y/
didalamnya, termasuk juga Y/ akan datang, maka Dia akan mengubah kondisi dunia
ini, yang jahat menjadi baik, ada saja.
Kalau itu datang dari
T/ tentu saja tidak akan bertentangan dengan apa yang diberitakan oleh rasul2,
sehingga kita bisa melihat yang mana yang menjadi kenyataan.
Bagi saya kenyataan itu
adalah apa yang diberitakan oleh para rasul2. Di luar itu maka semua itu bukan berita K/. Semua itu berita yang dibuat oleh mc. Dan kadangkala kita bisa melihat bahwa
kita percaya dan kita pikir itu beriman.
48m:12d please listen for yourself
Iman itulah dasar dan
bukti bukan sesuatu yang tidak riil.48m:32d. please listen for yourself. Dan itu orang yang belum lahir baru kalau belum melihat yang riil. Percaya
itu bukan berdasar FT/, tetapi percaya berdasarkan ajaran2 mc, teologia,
doktrin2, agamawi kita. Kita pikir itu FT/. Semua itu hasil pemikiran dari mc.
Kalau kita punya percaya diletakkan pada pemikiran mc ini, maka tidaklah heran
kita akan kecewa dari waktu ke waktu.
49m:40d. please listen for yourself. Mengapa
banyak denominasi dalam agama kristen. Baptisan selam, baptisan percik.
Biarlah kita berjalan
didalam pimpinan Roh.
0 comments: