Iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus



RPK KYM
Senin 20 Mei 2019 jam 19:00-20:00 WIB di RPK FM.
Tema : Iman, Pengharapan, dan Kasih 
Sub Tema : Iman timbul dari pendengaran oleh Firman K/.
Firman Tuhan Nya diambil dari Roma 10:17


No HP: 08151800444 sms dan WA.

T/ Tuhan
Y/ Yesus
FA/Firman Allah
FT/Firman Tuhan
TY/ Tuhan Yesus
K/Kristus
YK/Yesus Kristus
Kes/ Keselamatan
Disel/diselamatkan
HYK/ Hidup yang Kekal
TK/ Tubuh Kristus
BA/ Bait Allah
OP/ Orang Percaya
ONP/Orang Ngak Percaya
HYB/ Hidup yang Baru
HB/ Hidup baru
DKTL/Dengan Kata lain
SD/Sudah datang
BD/Belum datang
Yer/ Yerusalem
PL/Perjanjian Lama
PB/Perjanjian Baru
PK/Perjamuan Kudus
LB/Lahir Baru
KK/ Kasih karunia
KS/Kerajaan Sorga
KA/Kerajaan Allah.
LB3/Langit Baru dan Bumi baru.
LB2/Langit dan Bumi yang Baru.
SPP/ Sandang Pangan Papan
JS/Juruselamat.



(kalimat di dalam kurung adalah pertanyaan, pernyataan, penegasan dsbnya dari tim nya dan pertanyaan dari pendengar RPK FM saat ber-interaksi atau komentar pembuat transkrip).

Saya bacakan:
(Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Silahkan di sharingkan pak Yahya. Apa yang dimaksud ayat F/ T/ diatas?) Jadi jelas ada ayatnya dan ayatnya tidak berubah ya, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran itu oleh /F A/, jadi F/ atau perkataan dari A/ bukan hotbah 02m:18d. Please listen for yourself. Berbeda sekali. FA/ itu bukan hotbah. Hotbah adalah tafsiran mc, atau perkataan mc tentang FA/.
FA/ adalah A/ sendiri yang berFirman. 02m:38d. membaca Alkitab, dan hotbah bukan FA/, FA/ adalah Y/ sendiri, pada mulanya F/ dan F/itu telah menjadi mc.
Iman itu timbul, artinya Iman itu menyadari, bukan tadinya dia ndak punya iman, tetapi iman itu bereaksi, itu timbul, merespons terhadap FA/ atau terhadap K/ atau terhadap Y/. Iman tidak merespons terhadap hotbah tetapi ketika pribadi yang sudah lahir baru dalam K/ melihat realita K/, maka Dia (K/) bereaksi,  dia menanggapi apa yang dilihat-nya.

K/ atau FA/ bukan khotbah pendeta terkenal atau tidak terkenal.  Tetapi bisa saja hal itu terjadi pada saat dia mendengar hotbah, atau bisa saja pada saat dia sedang menyetir mobil lagi merenungkan T/ tiba2 dia menyadari sesuatu yang riil. Atau bisa saja dia sedang menyanyi memuji T/  atau sedang berdiam diri.

Kita sudah bahas beberapa minggu, Iman itu berbeda dengan percaya.
Mungkin ketika kita mendengar khotbah kita bisa percaya tapi itu bukan Iman.
Iman tidak timbul karena khotbah, bukan Iman tapi percaya.
Alkitab pada masa Abraham belum ada. Abraham tidak membaca Alkitab tetapi dia beriman, karena Abraham melihat realita K/ yang dibukakan oleh A/ kepada dia kemudian dia melihat realita bahwa K/ akan bangkit, baru dia beriman, dia melihat K/ akan dikorbankan.
Itu semua dilihat oleh Abraham, walaupun belum ada alkitab pada masa abraham.
Iman tidak timbul dari ketika anda berbicara dengan suara lantang dengan teriakan yang kencang dengan speaker pada suatu ibadah yang menggunakan ayat2 alkitab atau dengan tafsiran2 yang begitu luar biasa.
Bukan karena mendengar siaran Kebenaran yang Memerdekakan lalu timbullah Iman.

05m:6d.
Iman tidak timbul dari hal2 tersebut diatas yang dicoret dan berwarna merah.
Sekali lagi Iman timbul karena mendengar FA/,
FA/ adalah A/ sendiri yang berFirman.
Saya pernah mendengar ajaran untuk membaca FT/ dengan suara yang kencang agar yang mengucapkan dapat mendengar ucapannya sendiri supaya dia beriman.
Apa artinya? Pendengaran yang dia maksudkan adalah pendengaran dengan kuping bukan! Jadi marilah supaya kita menyampaikan kebenaran itu dengan komplit, bukan mengarahkan orang pada pemahaman jasmani.

==============box================
Tetapi kalau anda dan saya mendengar pewahyuan RK/ tentang realita K/ yang ada didalam saudara, maka disitu Iman bereaksi. Disitu kita bisa lihat kebenaran2, sehingga kebenaran2 dibukakan, diungkapkan kepada kita oleh RK/ dan kebenaran2 yang dibukakan ini mulai menantang pola pikir dan doktrin2 yang sudah ada pada pikiran kita, supaya kita melihat mana yang benar dan mana yang sebenarnya. Menurut saya yang sebenarnya itulah K/ sendiri.
============box end===============

Anda melihat K/ yang sudah datang kembali baru anda bisa beriman.
Karena Iman bukan percaya.
Kalau Iman itu sama dengan percaya maka sampai anda mati pun anda tidak beriman. Kalau anda berpikir mendengar seorang yang berhotbah luar biasa anda pikir itu Iman maka sampai anda mati pun anda tidak beriman, kecuali anda mendengar khotbahnya dan selanjutnya lihat box dibawah.
=================box================
…mendengar khotbahnya kemudian disitu anda bisa melihat kebenaran2, sehingga kebenaran2Nya dibukakan, diungkapkan kepada kita oleh RK/ dan kebenaran2 yang dibukakan ini mulai menantang pola pikir dan doktrin2 yang sudah ada pada kita, menyebabkan kita melihat yang mana yang benar dan yang mana yang sebenarnya. Menurut saya yang sebenarnya itulah K/ sendiri. Anda melihat K/ yang sudah datang kembali dan kemudian baru kita adalah orang yang beriman.
=================box end=============

Mendengar pentakosta yang sudah berlalu lalu akan ada lagi pentakosta yang ke tiga anda pikir itu Iman, saya beriman akan ada pentakosta yang ke-3, saya beriman akan ada LB3/.
Kita sedang mendengar khotbah seorang pendeta, saya tidak katakan pendetanya salah, tetapi iman dari pendeta itu bukan iman.

===============box==================
Itu percaya, percaya dengan segenap hati, artinya sampai matipun saya tetap percaya silahkan saja anda tetap percaya dengan segenap hati, tetapi KALAU TIDAK ADA IMAN, ANDA TIDAK BERKENAN DIHADAPAN A/.
===============box end===============

Lukas 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi"
Harus bisa bedakan Iman dari percaya supaya kita tidak terjebak didalam pemahaman2 mc tentang Iman yang sebenarnya.

============== box==================
Alkitab dengan jelas memperlihatkan bagaimana bangsa israel mereka mendengar Y/ dengan telinga mereka tetapi mereka tidak bisa melihat realita K/. Mereka melihat Y/ ada didepan mata mereka tetapi mereka tidak bisa melihat realita K/ yang sedang diperagakan Y/.
============== box end===============

Sesuatu yang tidak bisa dilihat secara jasmani, itulah yang diperlihatkan A/, dan itulah yang diperdengarkan A/ kepada setiap orang yang sudah percaya dan orang yang sudah lahir baru. Kita bisa percaya tanpa harus lahir baru, tetapi untuk beriman zaman sekarang ini setelah Y/ bangkit kita harus dilahirkan baru.
Kita tidak bisa mendengar realita K/, kita tidak bisa melihat realita K/ kalau kita tidak dilahirkan baru.
Sehingga penting bagi kita untuk menyadari apakah selama ini saya beriman ataukah hanya percaya.

================= box ==========
Sekali lagi saya katakan jangan buang waktu dengan percaya kita sepanjang hidup tetapi kita tidak pernah mengerti apa itu Iman.
================= box end =======

=============== box =============
Kalau kita tidak mengerti apa itu Iman, maka kita tidak hidup beriman, dan sayangnya tanpa Iman tidak memberikan Kes/ kepada kita. Bahkan banyak orang berani mati untuk Y/, berani mati untuk agamanya, berani mati untuk pendetanya, berani mati untuk agama kristen tetapi sekali lagi apa arti kematian kita bila tanpa Kes/ buat kita.
09m:44d.
=============== box end =========

Kes/ itu oleh Iman bukan oleh percaya.

09m:56d please listen for your self (Iman oleh pendengaran tetapi bukan pendengaran akan hotbah dan penginjilan), Yesus datang dan menegur bangsa Yahudi, mereka punya mata tetapi tidak bisa melihat, mereka punya telinga tetapi tidak bisa mendengar secara fisik dsbnya  ya ….. 

=========== box =================
Ketika Y/ memotong2 roti untuk 5000  orang itu, 5000 orang ini melihat roti fisiknya, tetapi mereka tidak melihat bahwa Dialah Roti yang akan dipecah2kan. Ketika Abraham mau mengorbankan Isak kepada A/, saat itu juga abraham bisa melihat bahwa K/ lah Anak TunggalNya yang akan dikorbankan ganti Isak. Dialah Roti yang tidak dapat dilihat oleh mc. Mc hanya bisa melihat roti fisik  dan mereka berkata “Dia bisa kasi kita roti Hahhhh”. Mereka datang kembali kepada Y/ supaya dikasi roti lagi. Y/ sedang berbicara, sedang memperagakan hal2 yang tidak dapat dilihat oleh Mc.
========== box end ===============

Jelas sekali dalam Roma 10:17, dia mau menyatakan sesuatu yang tidak dapat didengar oleh telinga tetapi yang dapat didengar oleh orang yang sudah LB/.
Disitulah kita punya kepastian, bahwa setiap orang yang lahir baru mereka memiliki Iman yaitu Iman yang bisa menyadari realita K/, ketika realita K/ itu diperagakan kepada / dibukakan kepada dia oleh RK.


==============box =================
11m:30d, Problemnya bukan seseorang sudah punya Iman! Dan seseorang  sudah punya pendengaran akan FA/ ketika ia LB/,  anda punya Iman ketika anda lahir baru, anda pun punya pendengaran akan FT/, akan mendapatkan FA/ ketika anda LB/, dan anda pun akan mendapatkan FA/ itu dibukakan oleh RK/ ketika anda sudah LB/.

Problemnya bukan disitu, karena Iman itu bukan hanya mendengar, tetapi Iman juga bukan hanya bereaksi terhadap FA/, namun Iman itu harusnya menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang diperdengarkan kepada orang tersebut, sesuai dengan yang dibukakan kepada orang tersebut. Itulah Iman. Jadi Iman itu bukan hanya bereaksi kemudian selesai, tidak begitu. Harus ada hasil akhirnya sampai dengan tujuan dari pada kenapa Y/ dibukakan kepada mereka.
===========box end==============

Disini dengan jelas di Roma 10 ini, yang diperlihatkan kepada bangsa israel bukan hanya berita yang disuarakan kepada mereka, coba bacakan ayat 13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan,  tapi bagaimana mereka bisa berseru kalau tidak ada yang menyerukannya, bagaimana mereka bisa percaya kalau tidak mendengar tentang Y/ itu, bagaimana mereka mendengar tentang Dia kalau tidak ada yang memberitakannya, dan bagaimana mereka bisa memberitakannya kalau mereka tidak diutus dsbnya, tetapi Yesaya berkata di dalam ayat 16 : …… Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"  jadi Iman itu tidak timbul karena pemberitaan2 secara fisik begitu, tetapi di ayat 17 dikatakan Iman timbul dari pendengaran, nah apakah bangsa israel tidak mendengar nabi2 mereka berteriak?, mereka mendengarnya, bahkan melihat kehidupan A/ didalam kehidupan israel, bahkan mereka dibuang ke pembuangan, dan banyak sekali cerita2 ajaib didalam kitab-kitab PL/, kejadian2 luar biasa yang A/ hadirkan secara fisik begitu kan, ada tiang awan, ada tiang api, bahkan ada orang mati dibangkitkan, semua itu kejadian fisik tetapi israel tidak mendengar A/.

Begitu rupa kehidupan bangsa israelnya, bahkan ketika Y/ datangpun mereka tidak mau mendengar Y/, mereka melihat Y/, mereka mendengar perkataan2 Y/, tapi mereka tidak mendengar Dia. Kita lihat ada perbedaan, antara mendengar dengan kuping, melihat dengan mata, dan mendengar yang Y/ maksudkan yaitu yang tidak terlihat, itulah IMAN.

Karena Iman itu dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak bisa kita lihat. Jadi bukan yang tidak kita lihat tetapi yang kita lihat. Tentu saja yang kita lihat adalah hal-hal rohani. Hal-hal spirit. A/ itu Roh. Hal-hal yang ada didalam Allah itu, itulah yang diperlihatkan kepada kita.

Iman tanpa PERBUATAN pada hakekatnya adalah MATI. Yakobus 2:14-26.

=============box==================
Tetapi dari kehidupan bangsa israel yang tidak melihat ini terlihatlah jelas, ini dikatakan didalam ayat 18, jadi Rasul Paulus mengatakan Iman Timbul dari pendengaran oleh FK/ jangan diberhentikan disitu ya kemudian berkata  Iman Timbul dari pendengaran  lalu, dengar hotbah, baca alkitab dengan suara kencang2, bukan itu yang dimaksudkan dengan Roma 10:17,  Iman Timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh FK/, FA/ itu sendiri, perkataan K/ itu sendiri, perkataan A/ sendiri, yang harus kita dengar, nah kalau  Y/ ndak pernah datang, bagaimana anda bisa mendengar FA/, bukan membaca alkitab, perhatikan baik2 kata FA/ disini ya. Karena Y/ lah yang disampaikan pada kita, F/ Nya itulah realitaNya, itulah yang disampaikan pada kita lalu ayat 18 rasul Paulus tanya begini : Tetapi aku bertanya: Adakah mereka (bangsa israel) tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi." Paulus bertanya: “adakah israel menanggapiNya?” (meresponnya?) ya meresponnya, kita bisa melihat disini apakah anda mendengar menurut Iman ataukah anda mendengar menurut telinga. Kalau anda mendengar menurut Iman maka berikutnya harus ada reaksinya. (indikatornya jelas) menanggapi realita yang dinyatakan itu, menanggapi realita yang diperlihatkan itu itulah PERBUATAN.
 ============box end================

Kebanyakan orang hanya mendengar dengan telinga “Y/ akan datang, Y/ akan datang, Y/ akan datang, Y/ akan datang,”. Kita ndak pernah melihat realitaNya. Kalau anda ndak pernah melihat realitaNya berarti itu bukan Iman, karena Iman adalah bukti dari yang tidak kita lihat.

BuktiNya Y/ harus sudah ada, kalau anda bisa melihat itu. Bagaimana anda berkata Y/ ada dalam saya, tetapi buktinya “Dia akan datang”. Banyak orang sudah percaya bahwa Y/ ada didalam dia, tetapi karena dia mendengar dengan telinga, tetapi karena dia mendengar hotbah2 yang disampaikan “Y/ BD/ belum datang, Y/ BD/ belum datang, Y/ BD belum datang /, Y/ BD/ belum datang,” maka dia tidak punya kepastian, bahwa Y/ ada dalam dia, bahkan dia tidak punya kepastian realita A/  yang harusnya dia hidupi, dia tinggali, selagi dia berada didalam dunia ini. Kenapa? Karena dia masih menunggu Y/ datang.

Y/ yang lain dalam hatinya, dalam batinnya yang dia percaya “Y/ ada didalam dia”, kan bingung jadinya.

Nah anda tinggal melihat apakah yang diberitakan RK/ pada kita atau yang diberitakan oleh pendeta2, atau orang2 yang berkata Y/ BD/.
Bagi saya Y/ SD/, karena Dia ada didalam saya, saya tinggal melihat realita2 itu sehingga saya bisa melihat bahwa Y/ memerintah sekarang, KA/ sudah ada.  Kalau kita tidak melihat realita itu maka kita mengingkari Iman yang sudah diperlihatkan kepada kita, dengan apa? Dengan semua pancaindera kita berani mengingkari perkataan2 Iman, perkataan2 RK/, realita2 yang diperlihatkan kepada kita,

Mana?, kan masih perang dimana2, Mana?, kan masih penyakit dimana2, Y/ mana datang sekarang, ngak mungkin datang sekarang, ngak mungkin kan!?, karena masih perang, israel masih belum bersatu, dsbnya, kita melihat hal2 jasmani, sama seperti orang2 yang tadi yang melihat Y/ potong2 roti, lalu minta roti aja ama Y/, mereka tidak melihat Y/ roti kehidupan itu sehingga mereka tidak sampai kepada Iman. Ini yang dialami oleh bangsa israel, sekalipun Y/ datang ditengah2 mereka, mereka tidak melihatNya, tidaklah heran, pengikut2 orang israel sampai sekarang ini masih menantikan Y/ datang, kenapa karena bagi mereka Juru selamat belum ada. Belum ada Mesias, dan tidak sedikit pula ajaran2 seperti ini memasuki ajaran2 kekristenan orang kristen, sehingga sampai sekarang orang kristen masih juga menantikan Y/ datang, walaupun orang kristen di kekinian percaya bahwa Y/ itu adalah Mesias, kan antique sekali kan.

Bagaimana kita sebut Dia Juru selamat tapi Dia ndak ada disini. Kes/ macam apa yang kita tunggu kalau tidak ada juru selamatnya. 18m:08d. Please listen for yourself, from this point. Kes/ macam apa yang kita tunggu kalau Y/ BD/, Itu bukan Kes/. Kes/ itu Dia sudah datang pada saya, Dia sudah tinggal didalam saya. Kalau JS/ belum datang maka jangan harap anda memiliki Kes/. Anda tidak memiliki Kes/ tanpa ada JS/ didalam anda. Kes/ itu harus dianugrahkan oleh JS/ kepada kita, itu bukan hadiah yang terpisah dari pribadi sang JS/ sendiri. ITU IMAN bahwa Y/ telah datang kembali dan tinggal bersama didalam hati kita. Lalu pertanyaan saya, buat apa itu pendeta berteriak ditengah2 gereja, “siapa yang terima Y/?”, siapa yang anda terima? Kalau “bukan Juru selamat itu.” Nah kalau anda menerima JS/ itu bukankah itu Y/ SD/ kembali? Kepada kita, tinggal bersama-sama dengan kita. ITU IMAN.  Lihat realita bahwa Dia sudah ada didalam diri kita masing2, Inilah percedaan antara Iman dan percaya jadi jangan mau dikacaukan perkataan Iman itu dengan percaya, cukup percaya saja, percaya saja, percaya saja, percaya saja, Y/ akan datang kembali, lalu percaya apanya?

Tetapi Iman itu Ibrani 11:1.
Apa yang anda tidak lihat itu diperlihatkan kepada anda sehingga Iman itu bereaksi. Dan melalui reaksi itu, maka diikuti dengan respons yang tadi, menanggapinya Roma 10:18 tadi, kenapa israel tidak bisa masuk dalam Kes/ itu? karena israel tidak menanggapnya, Roma 10:19, sampai sekarang bangsa israel / yudaisme itu masih menunggu Y/ datang, bukan karena mereka tidak melihat Y/ pernah datang, tetapi mereka menantikan Y/ datang karena bagi mereka Y/ bukanlah Mesias, sayangnya bagi kita kristen yang berkata Y/ adalah T/ juga masih mengharapkan Y/ itu datang kembali.
Rasul2 tidak pernah menyatakan hal tersebut, dan kita terpengaruh ajaran2 yang lain yang bertentangan dengan ajaran para rasul.

==============box=================
Bagi Paulus Christ in you itu suatu kepastian. Suatu Kepastian bahwa Injil harus diberitakan supaya orang melihat realita itu. Telinga itu hanya membantu kita untuk mendengar dari dalam karena RK/ yang akan memberitakan K/ pada kita, jadi inilah pendengaran akan FAITH, jadi Iman yang mendengar, bukan telinga yang mendengar.
===============box end=============

Ayat 20 dari Roma 10 ini jelas berkata: Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."  Kemudian ayat 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." Sebenarnya inilah ciri2 orang yang tidak punya Iman, sekalipun mereka sudah diperlihatkan K/, walaupun mungkin juga mereka sudah LB/, walaupun mereka sudah memiliki Iman, tetapi mereka tidak hidup dengan Iman,


==============box==================
ada dua hal yang perlu kita lihat disitu. Kita bisa saja memiliki Iman, kita bisa saja sudah LB/ sehingga kita memiliki Iman itu, tetapi pertanyaannya adalah apakah kita hidup oleh Iman itu?. Apakah kita menanggapi hal2 yang diberitahukan A/ kepada kita didalam Roh didalam Bathin kita? Ini yang terpenting.
==========box end==================

Ibrani 10:38 dstnya Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Dstnya..

 Jadi kalau kita menyebut diri kita orang benar, orang yang sudah LB/,  hiduplah dengan Iman, bukan dengan percayanya, ayatnya tidak mengatakan begini “tetapi orang benar akan hidup oleh percayanya”

22m:40d.
(Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Ibrani 10:38 dstnya Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Dstnya..
orang yang benar, akan hidup oleh Iman itu artinya menanggapi hal2 yang diberitahukan A/ kepada dia didalam Roh didalam Bathin nya << penulis).

22m:49d. Hiduplah oleh Iman.  Ibrani 10:38.
Orang benar,  orang yang sudah LB/.
Iman diberikan kepada kita bukan untuk percaya saja,
Tetapi Iman diberikan kepada kita untuk kita hidup didalam Iman itu.

23m:24d Sesi Tanya Jawab.
(FT/ adalah RK/ yang berbicara kepada kita Roma 10:21 tentang bangsa Israel dimana kita sebagai OP/ bangsa israel juga dikatakan OP/ sama dengan kita sekarang ini,) Waktu itu mereka belum percaya, tetapi mereka gambarannya, (OK baik pak yahya, ayat 21 menurut saya israel itu kenapa? Ada dua hal menurut saya pertama tidak taat dan ke-dua membantah, sedangkan kalau kita sekarang OP/ tidak mau tunduk pada pimpinan RK/, tidak mau berjalan dalam Roh itu, sehingga kita tidak mendengar perkataan K/ sama dengan kita menolak K/,) Ini bukan masalah pintar dan ndak pintar, guru besar dan guru kecil, bukan masalah percaya Y/ atau tidak percaya Y/, Ini masalah hati, karena setiap orang yang sudah percaya dan menerima Y/ akan diberi hidup yang baru, problemnya adalah masalah hati setelah itu, bukan soal pernah dan tidak pernah menerima Y/. Hati yang mau melihat Kerajaan Sorga itu, hati yang mau mendengar Y/ yang SD/ itu. Saya tidak mau mendengar Y/ hanya dengar RK/, itu bukan pembantahan tetapi penolakan terhadap Y/. Bapa, Anak, dan RK/ itu satu kesatuan. Tidak mau melihat ketiga yang Esa juga pembantahan. Masing2 tidak pernah berpisah. Bagi orang yang sudah LB/ yang melihat ketigaNya Esa, maka kata Y/ kepada mereka akan dibukakan rahasia Kerajaan Sorga. KS/ tersembunyi bagi orang dunia, tersembunyi bagi orang beragama, termasuk orang yang beragama kristen Kerajaan sorga tersembunyi bagi mereka. Apa itu rahasia, artinya hal2 yang tidak pernah engkau ketahui, itulah yang diungkapkan.

26m:20d. dstnya.
Jadi kita percaya cerita2 hoaxe, sementara rahasia KS/ yang SD/ Y/ yang sudah hadir dan ada didalam KerajaanNya dibukakan kepada kita tetapi kita tetap menolaknya. Kenapa? Karena kita mengharapkan Y/ datang kembali.
Itu penolakan terhadap K/, punya telinga tetapi tidak mau mendengar. Itu punya mata tetapi tidak mau melihat. 27m:11d. dstnya. Matius 13 mengapa engkau berkata kepada mereka dalam perumpamaan?, Ini kuncinya. Matius 13:14 nubuatan Nabi Yesaya kepada bangsa israel. Kamu melihat dan tidak menanggap, mendengar tetapi tidak mau mengerti. Itu artinya hati yang BEBAL.


============= box =============
Kuncinya dalam ayat Matius 13:15. Itu hati yang menebal, Didalam hatinya dia tahu ada Y/ tetapi dia masih menanti kapan Y/ datang kembali. Itu yang terjadi pada kita sebagaimana bangsa israel yang ditinggalkan T/. 28m:53d KA/ diambil dari mereka dan diberikan kepada bangsa yang lain yaitu orang2 yang mau mendengar, yang mau melihat realita dan tinggal dalam Kerajaan itu karena K/ sudah datang kembali. Bangsa yang mau hidup oleh Iman artinya bangsa yang mau menanggapi hal2 yang diberitahukan A/ kepada mereka didalam Roh didalam Bathin mereka? Ini yang terpenting.
============= box end===========

29m:03d.
(pak bagaimana memberdakan pewahyuan dari RK/ dan perasaan hati kita?) kalau hati kita, kita tahu. Segala dosa kita kita tahu. Kita kenal diri kita sendiri, yang kita tidak kenal adalah RK/. RK/ berbicara kepada kita dan kita diberikan alkitab yang ditulis oleh para rasul, ditulis oleh orang2 yang terlebih dahulu hidup dengan RK/, 29m:30d. dstnya. Walaupun apa yang dibukakan oleh RK/ bertentangan dengan diri kita, namun apa yang dibukakan oleh RK/ merupakan realita. Contoh 29m:56d. persepuluhan. Walaupun HT/ sudah berlalu, tetapi hati kita masih takut untuk melangkah dengan realita, kita masih senang mendengar kata pendeta, kata orang. Kalau kamu tidak memberikan persepuluhan A/ akan mengutuk mu, loh  bagaimana mungkin A/ mengutuk kita, sedangkan A/ membebaskan kita dari kutuk, bagaimana mungkin sekarang A/ mengutuki kita? RK/ ada dalam hati kita, RK/ membukakan bahwa PL/ sudah berlalu dan HT/ sudah berlalu. Kutuk2 sudah dipatahkan oleh Y/ di kayu salib. Menerima Y/ yang sudah datang kembali maka saya tidak hidup dalam kutuk. Kita terbebas, itu kebenaran yang sebenarnya dan kebenaran itu yang memerdekakan kita. Kunci bukan pengetahuan, tetapi kuncinya pada hati bangsa ini yang menebal.

(Sering kali kita terjebak, kita harus mendengar FT/ dengan telinga, membaca keras2 supaya telinga kita mendengar dan apapun yang kita dengar ini harus kita olah, Iman timbul dari pendengaran akan FK/, orang yang bisa menangkap FK/ adalah orang dengan K/ yang ada didalam dirinya)  betul. 

============= box === ===========
31m:51d. Kalau K/ ada pada kita maka K/ pasti berbicara, karena kodratNya Firman. Jadi jika K/ ada dalam kita, dan ketika RK/ membukakan K/ yang ada pada kita  itu, maka kita bereaksi, nah bereaksi kita itulah IMAN. (penulis >>>jadi PERBUATAN adalah REAKSI KITA itu IMAN KITA), bukan mendengar dari luar dengan telinga kita, kata pendeta kan dengar dari luar, sehingga pada saat kita mengolah didalam pemahaman kita tidak terjadi titik temunya. Bukan tidak ada titik temu, memang sebenarnya ngak ketemu. Pertanyaan saya adalah  ketaatan bukan soal ketemu tidak ketemu, dan bukan mendengar dari luar, tetapi sebenarnya mendengar dari dalam, karena K/ didalam kita. 33m:12d dstnya. 
============= box end ===========

=============box===============
Banyak orang dengar dari luar. Yang dengar Radio ini banyak, tetapi yang ngak percaya Y/ T/ banyak juga. Jangankan beriman, percaya juga ngak. 33m:39d. dstnya. Kita tidak siaran bagi orang yang belum LB/. Alkitab itu diberikan kepada jemaat2. surat Rasul paulus diberikan kepada jemaat2. PL/ diberikan kepada umat israel dan OP/. 33m:56d dstnya. Hoaxe. Khotbah itu uraian, FA/ itu K/ yang diberikan kepada kita.
Bebal = hatinya sudah menebal.

 ============= box end ===========

(Yermia 17:7, diberkatilah orang yang mengandalkan T/, yang menaruh harapannya pada T/. dan ada juga ayat Yermia 17:5 terkutuklah orang yang mengandalkan manusia.), banyak orang mengandalkan T/ tetapi bukan Iman. Itu bukan Iman. Bukan kita mengandalkan tapi soal Iman. Mengandalkan T/, ya, tapi mengandalkan menurut percaya atau menurut Iman?. Anda boleh mati buat Y/ tetapi kalau itu hanya sekedar percaya anda tidak akan diselamatkan walaupun anda mati buat Y/.

35m:50d
(dari 0877xxxxxxxx  1 Kor 15, siapakah pribadi yang menaklakukan segala sesuatu dibawah kaki YK/?, jelas ini berarti ada pribadi yang lebih tinggi dari Y/ yaitu Bapa Nya sendiri, mari kita baca bersama F/ ini,) jelas kan sudah menjawabnya bahwa itu adalah Bapa. Ditinggikan oleh Y/ ya, tetapi bukan lebih tinggi dari Y/ menurut mc, atau lebih berkuasa dari Y/ karena mereka adalah satu kesatuan, tentu saja ada penundukkan diri yang dilakukan oleh Y/, sebagai Anak tanda petiknya, dan dari situ kelihatan kerjasama yang baik.

(Dari bpk Yoshua di Tebet: syalom RPK KYM, di Roma 14 terdapat masalah mengenai Iman yang lemah, jika Iman itu adalah pemberian A/, apakah besar kecilnya Iman yang diberikan kepada setiap orang berhubungan dengan KK/ A/, atau berhubungan dengan kapasitas tiap2 orang tersebut? Terima kasih.)  37m:25d>>> yang Jelas di Roma 14 ini tidak berbicara tentang orang yang punya Iman dan orang yang tidak punya Iman. Ini berbicara tentang yang sama, yang satu lemah dan yang satu kuat, bukan yang satu besar dan yang satu kecil, jadi bukan soal besar kecil tetapi lemah dan yang kuat.  Lalu pertanyaannya dihubungkan dengan KK/. KK/ bagi setiap orang tidak berbeda-beda. Tidak ada besar tidak ada kecil. KK/ itu satu saja, YK/ seutuhnya. Tergantung kapasitas dari orang tsb untuk melihat, karena KK/ itu bukan KK/ yang lemah dan KK/ yang kuat. Yang lemah dan kuat adalah Imannya. Seperti yang pernah kita bahas, Iman itu Indra. Kemampuan orang ini melihat didalam K/ itu. jadi dia lemah karena dia belum melihat realita yang seutuhnya. Realita K/ diberikan kepada dia seutuhnya, Cuma bagi dia masih samar-samar. Sama seperti seorang anak yang baru lahir kedalam dunia. 38m:31d dstnya.  Lemah bukan soal kekuatan otot. Contoh anak ini melihat, sesuatu atau mengakses sesuatu belum sempurna. Seperti seorang anak melihat mikrofon ini masih samar2, belum seutuhnya, belum sempurna, begitu juga dia melihat realita K/ yang sudah ada. Jadi ini tentu perlu dibantu, perlu persekutuan, bersama-sama saling menguatkan, eee benar yang kamu lihat tuch, yang warna merah itu bundar loh, tapi jawabnya oh saya lihat terpencar-pencar saya ndak melihat bola, ya tentu saja masih kabur. 39m:42d, banyak orang berpikir Y/ belum datang, bagaimana Y/ belum datang sementara anda melihat Dia didalam hati anda walaupun yang warnanya merah tapi yang terpencar-pencar itu? itu yang aneh, itu yang harus diluruskan, itu yang kabur dsbnya. Jadi jangan lawan realitaNya, tolak realita bahwa realitanya Y/ sudah ada dalam kita, tinggal yang kabur dan samar-samar kita samakan pemahaman agar diperjelas lebih dalam lagi.

40m:00d (ada opini dari bpk Tomy, kalau umat menemukan mutiara yang terbenam maka dia akan meninggalkan batu2nya, ) ya ya. Kalau anda temukan K/, maka anda akan tinggalkan doktrin2 agama, anda ngak akan hidup dengan doktrin agama anda. Itu kalau anda terima Y/. Bukan doktrin agama anda pakai untuk memperkuat Y/. Paulus yang tadinya bernama Saulus, memperlihatkan hal tersebut. Dia tanggalkan semua agamawinya. Dia anggap itu sebagai sampah. Jadi itu yang terjadi kalau orang menemukan mutiara. Jadi kalau kita menemukan mutiara, maka kita jual yang lainnya. Tanggalkan semuanya, mari kita ambil mutiara itu.

(Wahyu 2:27 dikatakan, siapa bertelinga hendaklah ia mendengarkan yang dikatakan Roh kepada jemaat2, tetapi bagaimana mendengar dengan telinga jasmani gitu ya) tentu saja tidak, 41m:12d >>> Dia tidak maksudkan disini dengan horbah2 pendeta, hotbah2 itu bagus dan baik2 saja karena bisa saja itu menjadi kesaksian atau bisa saja menjadi provokator, bisa. Tergantung bagaimana tujuan si penghotbah. Tetapi yang terpenting kita mendengar RK/ yang ada dalam kita. Sehingga kadangkala dengan apa kita dengar dari RK/ kita bisa juga menilai perkataan seorang pendeta, benar atau tidak? Sesuai dengan apa RK/ bukakan kepada kita.  41m:39d. dstnya. Bagi orang yang sudah LB/.

(Ibu Ratna di pondok kelapa. Pak Pendeta, aku amini ucapan pak pendeta bahwa pendengaran itu bukan dari luar tetapi dari dalam hati.) 42m:29d >>. Matius 13:16. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Ini adalah realita K/. selanjutnya Matius 13:17, Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Mereka dahulu kala ngak bisa melihat karena pada waktu itu K/ hanya gambaran. 43m:05d >>>Tetapi kita sekarang bisa melihat realitanya. Sekali lagi anda melihat K/ sesungguhnya. Bukan yang akan datang, kalau Dia akan datang, maka anda tidak pernah melihat realita K/. itu kunci.  Hoaxe. Saya hanya corong dari orang punya hotbah dan orang punya uraian, bukan berita  bukan saksi, bukan pemberita Injil. Itu yang saya lihat.

(kalau seandainya F/ itu didengar dari pendengaran akan kuping betapa sialnya orang2 ini pak ya, seandainya pendengaran dari jasmani kuping, sungguh A/ luar bisa ya), Padahal orang tuli itu masih bisa mendengar, bagaimana caranya? Dengan dia melihat, dia bisa mendengar tanda kutip. 44m:05d >>> dstnya. Jangan selalu terkait pada hal2 yang jasmani.

(Banyak berkata bahwa waktu mereka membaca FT/ mereka mendapatkan Rhema, dari ayat2 atau apa yang dia dengar, jadi ini satu keyakinan dia sudah beriman, bagaimana pak?) Kita boleh mendengar apa saja, percaya apa saja, tetapi percaya bukan Iman. 45m:06d dstnya. Iman adalah kesadaran tanda kutipnya dari seseorang yang sudah LB/. Orang tersebut akan bereaksi ketika K/ dibukakan pada kita yang dibukakan oleh RK/ kepada kita yang sudah percaya, baru Iman itu bereaksi, baru Iman itu mendengar, baru melihat. Ketika yang dibukakan pada kita bukan K/ Iman tidak bereaksi, tidak bergerak. Ngak ada signal yang konek di dunia frekwensi. Di dunia radio itu pengirim dan penerima beda frekwensi.
48m:32d dstnya, beritanya sama namun anda salah menanggapinya. Tingkat kedewasaan rohani menentukan.

KONKLUSI dari Sharing FT/.


Jangan sia2kan Karunia yang A/ berikan kepada kita. Rahasia KS/ pasti dibukakan. Sekali lagi itu berarti KS/ sudah ada, bukan belum ada. Kalau KS/ sudah ada berarti Y/ sudah datang kembali. 48m:00d dstnya. Rekamannya kecil tak terdengar.

Rs Paulus memperlihatkan bahwa Agama itu bukan K/, agama Paulus  adalah Yudaisme, 48m:49d, itu agama di dunia yang luar biasa, karena Y/ sendiri beragama Yahudi tetapi Y/ tidak hidup menurut agamanya, bahkan bertentangan dengan apa yang Y/ lihat. Paulus tinggalkan itu bukan dia ganti agama, dia tidak perlu ganti agama, tetapi dia tidak hidup dengan agamanya, dia hidup menurut realita K/ yang dibukakan kepada dia.
  
Paulus tidak mau menanggalkan K/, Sang Mutiara yang Paulus dapat, jadi jangan simpan mutiara itu ditengah-tengah benda2 agamawimu. Jangan menaruh diantara semua permata2 denominasimu. Singkirkan semua itu maka engkau akan melihat betapa bersinarnya mutiara itu di tengah2 hatimu, sehingga kamu dapat melihat realita itu tanpa harus tetap dipengaruhi oleh yang lain,  Ini yang membuat kita bersukacita, dan ini sebenarnya pertumbuhan yang A/ inginkan dari seseorang yang sudah LB/, A/ ingin orang itu bertindak dengan Iman, sebab orang yang benar akan hidup oleh Iman.

Bukan percaya. Perkataan percaya bukan berasal dari dalam Alkitab, tapi berIman, itu yang jelas. Jadi mari kita mengubah konsep kita bahwa kita tidak hidup oleh percaya. Kita hanya hidup oleh Iman. Mari kita pahami Iman yang sesungguhnya, ketika engkau melihat realita K/ dibukakan kepadamu, bertindaklah, jangan takut, banyak contoh2 orang yang melakukannya,  mereka hidup didalam K/ dan yang mereka mendapat tanda kutipnya pujian dari Allah sendiri.