RPK KYM
Senin 27 Mei 2019 jam
19:00-20:00 WIB di RPK FM.
Tema : Iman,
Pengharapan, dan Kasih
Sub Tema : Iman yang
menyelamatkan.
Firman Tuhan Nya
diambil dari Yakobus 2:14-17
No HP: 08151800444
sms dan WA.
T/ Tuhan
Y/ Yesus
FA/Firman Allah
FT/Firman Tuhan
TY/ Tuhan Yesus
K/Kristus
YK/Yesus Kristus
Kes/ Keselamatan
Disel/diselamatkan
HYK/ Hidup yang Kekal
TK/ Tubuh Kristus
BA/ Bait Allah
OP/ Orang Percaya
ONP/Orang Ngak Percaya
HYB/ Hidup yang Baru
HB/ Hidup baru
DKTL/Dengan Kata lain
SD/Sudah datang
BD/Belum datang
Yer/ Yerusalem
PL/Perjanjian Lama
PB/Perjanjian Baru
PK/Perjamuan Kudus
LB/Lahir Baru
KK/ Kasih karunia
KS/Kerajaan Sorga
KA/Kerajaan Allah
LB3/Langit Baru dan Bumi baru.
LB2/Langit dan Bumi
yang Baru.
SPP/ Sandang Pangan
Papan
JS/Juruselamat.
(kalimat di dalam
kurung adalah pertanyaan, pernyataan, penegasan dsbnya dari tim nya dan
pertanyaan dari pendengar RPK FM saat ber-interaksi atau komentar dari penulis transkrip).
Saya bacakan:
(yakobus 2:14-16 perikop
>>>>Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati
2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika
seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai
perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 2:15 Jika seorang saudara atau
saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, 2:16 dan seorang dari antara
kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai
kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi
tubuhnya, apakah gunanya itu? 2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman
itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Orang benar hidup oleh FT/.
Silahkan di sharingkan pak Yahya. Apa
yang dimaksud ayat F/ T/ diatas?) Realita yang kita sudah bahas beberapa minggu ini
adalah mengenai Iman. 02m:43d dstnya. Iman itu bukanlah percaya. Kalau saya berkata percaya itu bukan
beriman. Kita tidak beriman sesuka-sukakita beriman. Kita bisa percaya apa yang
tidak kita percayai, tetapi Iman tidak bisa seperti itu. Iman itu adalah orang2
yang sudah melihat realita K/. Realita itu kemudian menjadi kehidupan bagi dia
sehingga dktl, iman harus ada dulu. Orang beriman adalah orang2 yang sudah LB/.
Kalau tidak LB/ tidak punya Iman.
Orang yang memiliki
Iman ialah orang yang sudah menerima LB/. 04m:25d dstnya. Orang
Beriman perlu melihat
realita dalam LB/. Kalau dia tidak LB/
dia tidak melihat realita itu. Kalau dia tidak melihat realita itu, maka dia
tidak punya Iman. Itu yang dikatakan kepada Nikodemus. Kalau kamu tidak
dilahirkan baru maka
kamu tidak dapat melihat KA/. Iman itu bukan karena saya beragama kristen, atau saya percaya Y/.
Orang2 yang sudah LB/ yang mempunyai Iman.
05m:15d. dstnya.
Yakobus 2:14 dstnya. Jadi sudah LB/ bagus. Melihat realita K/, itu memang
seharusnya. Yakobus 2:14 Apakah gunanya, kamu
punya iman tapi iman itu tidak menyelamatkan engkau? Disini ada kaitan
dengan Iman yang diperbuat. Disini nyata2 sekali perbuatan itu datang dari Iman.
Bukan datang dari keinginan dia. Bukan datang dari kemauan dia. Bukan datang
dari suruhan seseorang, untuk melakukan, kamu harus berdoa pagi setiap hari
terus menerus. Atau ajaran2 yang datang dari dunia, mengatakan bahwa Y/ akan
datang lalu beriman Y/ akan datang, Bukan. Perbuatan itu adalah sesuatu yang
datang dari Iman. 06m:40d. Banyak orang menantikan Y/ datang dia melakukan
dengan tindakan2, cara penginjilan ke mana2 kenapa? Kenapa,? Katanya Injil
harus diberitakan ke seluruh dunia baru Y/ datang. Jadi dia melakukan perbuatan
dan perbuatan penginjilan tidak datang dari Iman. Kenapa? karena Y yang SD/
sudah ada didalam dia, dia melakukan penginjilan bukan berdasarkan Y/ yang
sudah ada didalam dia. Bertindak sesuai dengan apa yang Y/ ada diluar dia, dimana
Y/ akan datang di awan2. Jadi tindakannya tidak sesuai dengan Iman. Hal2 yang
seperti ini Yakobus mengatakan dengan jelas sekali, Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 07m:26d dstnya. Kalaupun kita sudah percaya Y/ SD/, trus
apa selanjutnya what next. Kita punya
perbuatan. Dari situ kita bisa melihat kita punya perbuatan, perbuatan kita
ialah Y/ belum datang. Misalnya kita
masih berdoa, datanglah T/, datanglah KerajaanMu, jadilah KehendakMu, itu tidak
sesuai dengan realita yang kita lihat KA/ yang sudah datang, tetapi didalam doa
kita kita berdoa datanglah KerajaanMu. Jadi tidak sesuai dengan yang kita lihat KA/ sudah
datang tetapi didalam doa kita datanglah KerajaanMu. Jadi tidak sesuai dengan Iman.
Hal2 seperti itu menunjukkan kepada kita, kita tidak memiliki Kes/. Jadi kita punya Iman itu bagus karena kita
sudah LB/, tapi tidak hidup dengan Iman itu mendatangkan kematian, bagaimana kita hidup dengan Iman itu
terlihat dari tindakan dan perbuatan kita sesuai dengan realita yang ada
didalam K/ yang kita lihat, itulah IMAN.
Walaupun tindakan kita tidak sesuai dengan ajaran agama kita. Walaupun tindakan
saya tidak sesuai dengan ajaran gereja saya. 08m:43d dstnya. Y/ waktu Dia datang banyak hal yang
tidak sesuai dengan agamanya, murid2Nya banyak hal yang tidak sesuai dengan ajaran
agamanya. Mereka makan tidak cuci tangan, padahal agamanya mengatakan “harus
cuci tangan.” 08m:57d
dstnya. >>>Tidak cuci tangan dosa. Hahhhhhh.
Sekarang kita ketawa, karena sering kita makan ngak cuci tangan. Pada zaman
dulu zaman mereka, makan tidak cuci tangan berdosa.
Tetapi Y/ tidak tegor
murid2Nya yang tidak cuci tangan. Kenapa? Karena
murid2Nya melihat Y/, bukan soal cuci tangan, karena kunci dari soal2 agama adalah
kekudusan. Dan Sang Kudus itu ada didepan mata mereka. Y/ yang dilihat oleh mereka, karena Y/
adalah Kekudusan itu. Jadi murid2 melihat realita yaitu K/ sendiri. Jadi mereka hidup: bukan berarti mari
kita makan tidak cuci tangan, bukan begitu!, tetapi ayat2 tentang diri manusia dalam alkitab itu terlihat waktu kita
melihat realita K/ yang hanya kita bisa akses melalui Iman, dan kita hidup
dengan apa yang kita lihat itu. Jangan lagi kita diperbodoh dengan ajaran agamawi yang justru tidak
memperlihatkan K/. Y/
di masa Dia hidup, pernah Dia menyembuhkan orang pada hari sabat. Wow.!!! Kalau
menurut ajaran agama itu dosa, tetapi kenapa Y/ melakukan tindakan dosa tanda
kutipnya kalau agama yang menentukan dosa, Pertanyaannya siapa yang menentukan
itu dosa atau bukan dosa, kan Allah yang menentukan. Hahhhh. Bukan agama. Agama
Kristen juga banyak yang mengatakan seakan-akan dia itu seorang penguasa agama
yang menentukan itu dosa dan bukan dosa (pakai nada mengancam lagi). Dari
sinilah kita harus
bijaksana untuk
membedakan mana yang
Iman dan mana
yang ajaran
manusia.
============== box
==============
Yang pertama, yang menyelamatkan Iman, tetapi
Imannya diperbuat, jadi bukan saya punya Iman maka saya selamat, betul engkau
sudah LB/ betul, tetapi yang ke-dua kalau
engkau tidak hidup dengan LB/ itu, engkau tidak hidup dengan ruang lingkup atau
environment yang baru yang tidak kelihatan itu, K/ yang diberikan kepadamu,
maka bagaimana Kes/ itu bisa berlaku atas engkau? Kes/ itu kehidupan yang baru, bukan kehidupan lama yang direnovasi
atau direhabilitasi (diperbaiki). Berbeda sekali.
Kes/ bukan kehidupan
agamawi kita, yang kita rehabilitasi, oh pak memang betul pak saya sudah
percaya Y/, sudah masuk agama kristen pak, memang saya masih bodoh dalam agama
kristen tapi kan saya selamat pak. Yang menyelamatkan mu adalah Kristus=K/, dan K/ yang kita hidupi, sehingga melalui tindakan2 kita terlihat K/
itu. Sekali lagi, tindakan kita adalah Iman bukan ajaran mc.
Ajaran mc, orang katakan seringkali kepada kita
cukup percaya saja niscaya anda selamat. Kata percaya kita pikir Iman. Kita percaya
Y/ T/ dan kita beriman kepada Y/ T/ adalah dua hal yang berbeda. Banyak orang
kristen tidak hidup menurut Iman, karena kepada mereka sering diberitahukan
tentang cukup dengan percaya saja. Percaya itu tidak punya dasar. Sementara
Iman itu dasar / bukti dengan jelas sekali dikatakan dalam Ibrani 11:1. Betul2
bukti. Jadi kalau kita beriman, maka harus betul2 Y/ sudah datang=SD/, betul2 itu bukan teori, kalau ditanya Y/ dimana, lalu kita
jawab saya ndak tahu dimana tinggalNya, bagaimana anda bisa mengatakan Dia
Raja, Tuhan, kalau anda tidak tahu bagaimana KerajaanNya. Kita ngak tahu
KerajaanNya tapi Dia Raja, lalu pertanyaan berikutnya, bagaimana sampai
kita tahu Dia Raja ya pokoknya Dia Raja pak Hahhhhhhh. Bahkan kita
menjawab KerajaanNya akan datang nanti. Jadi hal2 seperti ini bukan kata
orang, Iman bukan kata orang, Iman itu realita K/ yang diperlihatkan kepada kita
oleh RK/. Lalu
kita bertindak. Rasul Yakobus memberikan contoh: Ini contoh ya di ayat ke-15
dari yakobus 2, tapi bukan berarti kita harus perbuat modelnya seperti ini, Kalau anda punya saudara/i tidak mempunyai
pakaian, dan juga kekurangan makanan sehari2, artinya anda melihat realita itu,
lalu kalau anda melihat realita itu anda berkata Ok Ok selamat jalan ya, jangan
lupa pakai kain panas supaya tidak kedinginan, makan sampai kenyang ya, padahal
saudara/i kita ini tidak punya pakaian dan kekurangan makan sehari2 dan kita
tahu, bukan tidak tahu / tidak melihat, kalau kita berkata seperti itu apa
gunanya, kita tidak punya manfaat bagi saudara/i tersebut, itu maksudnya
sebagai contoh yang tertulis di alkitab. Jadi ini yang dimaksud dengan contoh
yang alkitabiah. Banyak kali orang membuat ilustrasi tentang Iman menggunakan
ceritra2 yang sebenarnya karangan mc karena tidak ada di alkitab yang tidak
kena mengena. Kalau tidak ada contoh yang kena di hotbah kenaikan K/, maka kita
harus mencari mencari ayat dengan kata Iman atau saksi supaya kita bisa menggunakan contoh
dari yakobus 2:15 ini. Beriman ini sebenarnya tema sentral bagi orang percaya,
orang beragama kristen. Jadi sampai kapan pun sampai 2000 tahun atau 5000 tahun
lagi tema ini harus terus dihotbahkan dalam ibadah kekristenan. Dahulu murid2
Y/ termasuk Y/ sendiri lahir dan hidup ditengah2 agama Yudaisme, murid2 melihat
Y/ secara fisik karena Dia Anak mc, sekarang kita melihat Y/ dalam Roh yang sudah naik ke Surga dan akan datang dengan cara yang sama seperti
Dia naik, atau
Realita K/ yang ada didalam kita dengan menggunakan Indra IMAN kan. Jadi
realita itu ada seseorang yang kekurangan makanan dan tidak punya selimut dan
pakain yang layak, lalu kita katakan kepada orang ini, makan sampai kenyang,
loh orang ini harus makan apa?, realitanya orang ini tidak punya pakaian tetapi kita katakan pakai aja yang kamu punya, dan sementara kita tahu dia
berkekurangan artinya
kita berkata sesuatu yang tidak sesuai dengan realitanya, lalu dikatakan apa
gunanya, lalu didalam ayat yang ke-17, yakobus menyimpulkan, begitulah IMAN.
=============box end
============
Jadi Iman itu bukan
hanya sudah LB/ sudah mempunyai pengetahuan / pemahaman akan K/, memang itu
Iman, tetapi Iman semacam itu tidak menyelamatkan karena ayat ke-17 jelas mengatakan “demikian halnya dengan IMAN”, Jika iman itu tidak disertai
perbuatan, maka Iman itu adalah mati. Tidak ada gunanya Iman seperti itu.
Engkau tahu K/ yang
sudah mati bagimu engkau sudah tahu bahwa engkau sudah dibebaskan dari segala
HT/, kutuk2 HT/, tetapi ternyata dalam praktekmu engkau masih memberikan
persepuluhan, engkau masih mengambil persembahan sulung dari jemaat akan hal2
yang diatur dengan hukum taurat=HT/, bahkan engkau mengutuki jemaatmu dengan mengatakan kalau engkau tidak
berikan persepuluhan maka tingkap2 langit tidak akan dibukakan dan belalang2
akan melahap seluruh hasil panen dan harta bendamu. Tidak sesuai. Kenapa saya
katakan tidak sesuai, bukan tidak ada didalam perjanjian lama=PL/, tetapi tidak
sesuai dengan K/ yang sudah mengakhiri HT/. Itu permasalahannya. 15m:49d dstnya. Iman bukan mendatangkan kematian
tetapi kehidupan. Ibrani 10: orang benar akan hidup oleh Iman. Harusnya. Saya kuatir kebanyakan ajaran mc ini
justru karena tidak punya Iman. Tidak melihat realita itu, punya kepentingan
masing2 lalu dihadirkan lah macam2 ayat supaya seakan-akan itulah orang beriman. Yang melakukan ini bukan orang lain, orang
kristen sendiri. Ajaran2 Yudaisme masuk dalam ajaran kristen di gereja2. Hal
seperti itu tidak membawa orang kepada Iman. Iman itu realita bahwa Y/ sudah
mengakhiri semua itu SUDAH SELESAI, TETELESTAI.
17m:37d dstnya, bukan apa yang akan A/ kerjakan, nanti
Dia akan datang, itu kan AKAN, sementara Y/ katakan SUDAH SELESAI. Artinya yang telah, yang sudah.
Makanya Iman adalah bukti, KITA HIDUP SESUAI DENGAN apa yang TELAH karena
BUKTI. Karena dasar, kan TELAH. Kalau AKAN itu bukan bukti. AKAN kan belum terjadi. Lihat Ibrani
11:1, jangan ganti Iman dengan kata percaya,
sehingga menjadi Percaya adalah bukti. Percaya perlu bukti. Tetap dengan
Iman. Sekali lagi saya katakan Iman tanpa perbuatan, ini perbuatan bukan mau2nya kita tetapi perbuatan yang kita dengan jelas
melihat realita K/ itu lalu kita bertindak hidup didalamNya dan melakukan
sesuai dengan apa yang dibukakan oleh RK/ tentang realita K/ itu.
Terima Kasih Pak
yahya.
18m:50d >>>(Apakah sama atau sesuai dengan ayat
dalam Filipi 2:12, Hai saudara-saudaraku
yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan
keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir,) itu perbuatan,
kerjakan Kes/ artinya bertindaklah, bekerjalah, berbuatlah, berpikirlah,
memutuskan sesuatulah sesuai dengan Kes/ yaitu K/ yang sudah diperlihatkan
kepadamu. Yang
diperlihatkan kepadamu itu yang disebut dengan Iman. 19m:20d dstnya. Sia-sia, sama seperti seorang bayi
yang lahir ke dalam dunia, ndak mau makan. Jadi kasi lihat realita, kamu harus
makan nak, ngak mau!. Mak nya bilang ngak mau,,, kamu matiiii. Memangnya dengan
berkata Y/ adalah hidup saya langsung hidup! Ndak. Perkataan Y/ adalah hidup
saya itu harus datang dari Iman. Beda
Informasi dengan Iman. Rasul2 mengatakan seperti itu karena Iman, bukan
informasi yang mereka dapat dari orang lain. Rasul Paulus berkata hidupku bukan
aku lagi tetapi K/ yang ada didalam ku, itu Rasul Paulus melihat realita itu, K/ itu didalam batinnya, bukan karena teori yang ada pada rasul2. Kita juga bisa
berkata Y/ adalah T/ tetapi apakah itu menyelematkan?
Apakah cukup puas
dengan berkata Y/ adalah T/. Dia adalah T/ maka hiduplah bahwa Dia adalah T/.
Dia adalah Raja maka hiduplah dalam Dia adalah Raja, jangan tunggu2 kapan Dia
jadi Raja.
20m:42d>>>
(Pak Yahya, Iman itu timbul dari dalam, bukan perbuatan2 dari luar ya!), disini
tidak dikatakan bahwa perbuatan melahirkan iman, dari iman engkau harus
melakukan perbuatan (dimanifestasikanlah Iman itu pak) perbuatan adalah manifestasi dari Iman, artinya bertindaklah, bekerjalah,
berbuatlah, berpikirlah, memutuskan sesuatulah sesuai dengan Kes/ yaitu K/ yang
sudah diperlihatkan kepadamu. Yang diperlihatkan kepadamu itu yang disebut dengan Iman.
20m:55d>>>(Saya
Himawan akan bertanya dulu pak yahya: dalam 2 minggu lagi gereja kristen akan
mempertingati kenaikan asensi TY/ ke Surga, dan pencurahan RK/, mustinya saya menyadari, nanti pak Yahya juga
bisa mengkonfirmasi hal ini, bahwa dengan Iman sebenarnya kita bisa melihat
bahwa realita itu sudah terjadi, dan Iman itu yang membukakan, seperti Yohanes
14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa
Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, Ketika RK/ terjadi pencurahan 2000
tahun yang lalu dan kita akan terima dampaknya ketika kita menerima dan
memiliki Iman, kita harusnya menyadari, bahwa
K/ sudah ada dalam kita, harusnya gitu kan pak Yahya), makanya kan aneh setiap
tahun gereja merayakan keturunan RK/ tetapi mengharapkan Y/ datang nanti,
artinya gereja sendiri mengajarkan keterpisahan antara RK/ dengan TY/.
Terpisah! Bagaimana mungkin Allah=A/
kita terpisah? Dia Satu. Di satu sisi gereja
mengajarkan Dia SATU / ESA / EHAD, di sisi lain gereja sendiri mengajarkan pemisahan itu. Aneh bin ajaib (Kontradiktif). Kalau
gereja katakan Y/ akan datang tapi RK/ ada dalam diri kita. (Pencurahan RK/ ada
dalam Iman dan tidak perlu diperdebatkan lagi). Realita itu ril. Yang
bertentangan dengan realita itu kan dongeng2. Jadi kalau kita mengajarkan yang bertentangan
dengan Iman itulah dongeng., atau ajaran mc, atau INJIL MANUSIA.
22m:43d>>>
(Iman dapat menyelamatkan, sedangkan Kes/ itu menurut pendapat banyak orang
bahwa didalam agama / ajaran kristen itu ada Kes/ itu, dan kita juga melihat
itu juga ajaran manusia didalam agama agar mc mendapatkan Kes/, juga dikatakan
bahwa perbuatan2 didalam agama itu dengan mengatakan bahwa mereka melakukan apa
yang menjadi kehendak dari T/, benarkah
iman itu bukan perbuatan2 didalam agama kristen, karena perbuatan dilakukan
atas dasar ajaran agama, dan yang menyelamatkan itu karena mereka sudah LB/ nah
ini kesalahan pahaman yang sering kali terjadi di dalam kekristenan) ya jadi
Kes/ itu bukan hanya terima Y/, kan
banyak diajarkan begitu di gereja2. 23m:40d dstnya. Jadi bukan menerima Y/ tetapi hidup menurut Y/ yang sudah engkau
terima. Artinya kalau engkau sudah terima Y/ jangan tunggu2 Dia datang. Itu keanehan bagi kita sedangkan kita
masih pura2 ngak tahu. (itu kontradiktif
namanya). Kalau paradox lain. 2 Korintus 4:17 itu paradox. Salib bagaikan
episenter gempa itu paradox. (Christ is the one and only living paradox kata Stephen Tong <<< penulis). 2 Korintus 4:17 Sebab penderitaan ringan yang
sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada
penderitaan kami. Jadi kita harus kritis terhadap hal2 seperti itu, jadi jangan sampai kita diajarkan dengan
ajaran2 yang akhirnya kita sendiri tidak tahu iman itu apa?.
Akhirnya kita sudah
memiliki K/ tetapi kita tidak disel/ karena kita tidak hidup sesuai dengan Iman
itu.
24m:52d dstnya
>>> (memberi orang yang kekurangan dan tidak punya pakaian itu bukti
dari iman,) itu bukan iman, kalau melihat orang tidak berpakaian beri dia
pakaian, bukan iman dimaksudkan seperti itu, tetapi itu Yakobus kasi contoh.
Kau melihat realita itu terus mengatakan tidak sesuai dengan realita, artinya
tidak ada artinya perkataan2 kamu, (orang butuh tapi diledek) ya itu
kontradiktif, maka itu yang mematikan. Kau sudah tahu Y/ menyelamatkan tetapi kau
hidup menurut HT/, tidak sesuai dengan realita bahwa Y/ sudah mengakhiri
HT/. Y/ sudah menggenapi HT/ kan tidak sesuai. Mari kita berkata dengan Iman.
26m:35d >>>(Pertanyaan dari bapak Maruli Thobing:
gimana caranya mau sharing FT/ by phone? Silahkan pak daniel, dibacakan no
teleponnya bisa dihubungi lewat WA.) kalau pak Maruli mau datang aja ke
pertemuan2 kan, itu sudah dibuka untuk umum (gereja
yang kudus dan Am) bukan untuk suatu denominasi tertentu.
27m:16d
>>>(pertanyaan Bapak Lodi di JakSel: Salah satu mujizat yang dilakukan
Y/ adalah membangkitkan lazarus yang telah mati selama empat hari. Setelah
Lazarus hidup apakah Lazarus akan mengalami kehidupan yang kedua kalinya?) ya
kalau dia ngak mati lagi artinya sampai sekarang dia masih ada di israel, dan
umurnya 2000 tahun lebih, sudah pasti lazarus mati lagi. Jangan berpikir bahwa
nanti kebangkitan kita seperti itu ya. Itu bukan mujizat, tetapi peragaan Y/
bahwa Dialah Kebangkitan. Kalau kita lihat cerita Lazarus ini, jangan lihat
perbuatan2 dunianya, fisiknya, tetapi lihat kenapa Y/ membangkitakan Lazarus,
waktu Dia membangkitkan Lazarus Y/ perkenalkan satu hal disitu, Dia berkata Akulah Kebangkitan dan Hidup. (Aduh bulu badan saya
berdiri<<<penulis), melihat Y/ jangan melihat Lazarus.
29m:30d>>>>(
Pak yahya tolong jelaskan mungkin Iman dalam K/ lebih penting dari Iman dalam
perbuatan ini ya?) Dua2nya satu kesatuan, satu paket. Kalau kita sudah didalam
K/ maka kepada kita dibukakan K/ itu bagaimana dan ini semua pekerjaan RK/ bukan
pekerjaan manusia. Hanya ada dalam K, ndak ada didalam sekolah2 theologia.
Kalau kita sudah melihat, hiduplah menurut realita itu, itulah yang
menyelamatkan kita. Kenapa bagi kita K/ dibukakan oleh RK/ supaya kita disel/.
Karena yang dibukakan itu K/ dan K/ itu Kes/ kita. K/ adalah Kes/ kita bukan
teori, tetapi K/ adalah Kes/ kita itu adalah kehidupan. Maka itu dibukakan oleh
RK/ kalau kita hidup menurut K/ yang dibukakan maka kita akan menerima Kes/
seutuhnya. Seutuhnya
artinya bukan hanya dilahirkan baru. Harus mengalami,
apa artinya mengalami, artinya kalau K/ belum datang, maka yang dibukakan itu
siapa?. Kan kita harus dibukakan K/. K/ ada didalam kita, lalu kita
diperlihatkan K/ itu, kita hidup menurut K/ yang ada dalam kita maka kita
disel/. Banyak orang tidak mengerti K/ itu apa, dia Y/ T/, dia tahu Y/ itu K/
lalu dia tahu Y/ itu apa sebenarnya, Dia kehidupan saya, makanya Rasul Paulus
katakan hidupku bukan aku lagi. Menutup diri supaya tidak dikenal oleh orang
lain pakai saja topeng atau bugkus muka saja tidak usah seluruh badan dari
kepala sampai ujung kaki, sedangkan menyangkal diri, Kepala kita digantikan
dengan K/ sebagai kepala; Matius 8:20 Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan
burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
30m:37d>>>>
dstnya. Walaupun
tanda kutipnya dia terima Y/ tetapi kalau Y/ tidak ada dalam diri orang ini,
dan Y/ sudah ada dalam dia, tetapi tidak dimanifestasikan dalam hidupnya lewat
perbuatan dia maka orang itu tidak pernah menerima Y/ sebagai kehidupannya.
(jadi manusia lama ya) sudah jelas dia mc lama.
31m:06d dstnya (Rasul Paulus berkata dalam surat Filipi
1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan
dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku
tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati
sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil, Harus membedakan
mana Injil K/ dan yang mana Injil manusia, kalau orang itu tidak hidup dalam
Iman maka apapun yang disampaikan sudah jelas itu Injil manusia. Makanya sering
kita tekankan, kalau K/ merupakan kegenapan HT/ kenapa engkau praktekkan
peraturan2 HT/ itu kepada jemaat. Itu berarti tidak hidup menurut Iman, karena
Y/ sudah mengakhiri seluruh HT/ dengan segala peraturan2 dan ketentuan2nya Efesus 2:15 kan jelas. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia
Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan
damai sejahtera, 31m:57d>>> dstnya. Bukan paulus saja, Yakobus juga
mengkritisi. Seharusnya Iman mendatangkan kehidupan supaya orang benar hidup
oleh Iman.
32m:32d >>>(
seringkali orang mengatakan ini, kamu berdosa kalau tidak melakukan perintah
atau larangan ini, jadi Iman dan berdosa itu bagaimana, didalam Iman tidak
berdosa itu bagaimana penjelasannya), beriman itu didalam K/ dan didalam K/
tidak ada penghukuman. Bagaimana kita sudah ada dalam K/ apakah kita masih terasa terhukum? Itu kalau kita bicara realita K/,
makanya orang yang sudah terima Y/ masih berdoa begini Bapa kami didalam Sorga
ampunilah kami yang sangat berdosa ini. Orang yang LB/ tidak berdosa. Walaupun
kata2 doa indah tetapi anda dianggap tidak beriman. Indah sampai di telinga
orang, tetapi didepan A/ itu menjijikkan. Galatia 4:14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan pencobaan bagi
kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang hina dan yang
menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti menyambut seorang
malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus Yesus sendiri. Galatia
4:17 Mereka dengan giat berusaha untuk
menarik kamu, tetapi tidak dengan tulus hati, karena mereka mau mengucilkan
kamu, supaya kamu dengan giat mengikuti mereka. Menjijikkan itu membawa nama Allah
tetapi tidak menyuarakan Iman. Didepan kita saja menjijikkan apalagi di depan A/.
33m:50d>>> (Tidak menyadari didalam Iman itu sudah
ada / berlaku penebusan tetapi dalam perbuatannya=pikiran, perasaannya juga
perbuatan, dia masih mc berdosa,) karena
yang ingin dia tonjolkan perbuatannya, dengan suara yang lantang, dgn kata2
yang indah, kelihatannya seakan2 dia beriman. Tidak. Justru perbuatannya itu
memperlihatkan bahwa dia tidak beriman.
Banyak orang sering mempertentangkan perbuatan dengan iman. Kalau menurut saya
ayat ini bukan mempertentangkan Iman dan perbuatan, tetapi ayat ini
memperlihatkan bahwa anda punya iman, tetapi berbuat
sesuatu yang tidak sesuai dengan Iman itu, maka itu bukan kehidupan tetapi itu kematian.
34m:34d>>>
(ada pertanyaan dari 08211128xxxxx, saya glaudy, pertanyaan saya, jadi kalau
kita sudah LB/ beriman dan lakukan kes/ kita, kita masih perlu memperingati
lagi tentang ulang tahun kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kebangkitan K/,
lalu apakah tidak lagi berdoa Bapa kami? Tksh) Perhatikan bahwa peringatan2
hari Raya itu bukan perintah Y/, Y/ ndak pernah perintahkan, rayakan lah hari
kelahiranku, (beda dengan PL/,) PL/, itu memang perintah, karena itu ada
didalam alkitab PL/, lalu bagaimana dengan hari raya2 itu? itu hari raya agama,
jadi berbeda, realita K/=K/ ndak perintahkan, lalu apakah agama boleh ngak
melakukan? Boleh saja itu realita agama, jadi harus bedakan antara agama dan
K/. Lalu bagaimana kalau saya ndak ikut ajaran agama? Loh anda ikut siapa? Lalu
anda jawab, saya ikut K/, kalau begitu anda tidak harus mengikuti peringatan
agama. Itu saja kok repot. Sebagai orang beragama anda boleh melakukan itu silahkan saja tetapi jangan menghukum
diri kita kalau saya ndak datang ke hari natal saya berdosa, itu seakan2 kita
sudah mencap peringatan hari natal itu perintah TY/ padahal tidak.
Karena bertentangan dengan perintah TY/, maka saya berdosa, kalau saya
tidak datang ke peringatan kenaikan TY/ ke Sorga maka saya berdosa. Y/ itu kegenapan HT/ di PL, realitanya
Y/ itu kegenapan peringatan hari raya di PL/ itu. Kegenapan=sudah selesai, tetelestai,
ngak mungkin ada lagi hari raya.
Termasuk Hari Raya
Paskah=HRP/ itu bawaan PL/ sebenarnya. Itu sudah selesai, sudah digenapi Tuhan.
=============box
==========
Sekarang pemahaman / pengertian kita apakah itu sudah realita K/ atau tidak?
Roma 10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
========box end
============
Memangnya Y/ suruh
murid2Nya berdoa Bapa kami? Kan tidak, coba lihat didalam Alkitab, adakah salah
satu murid itu termasuk Rasul Paulus yang berdoa Bapa kami. Kalau ada ikuti,
kalau ngak ada ngak perlu ikuti.
Kenapa Y/ berkata begitu
kepada murid2. Tentu saja punya makna tertentu, jadi kita jangan langsung
mengikuti yang kita tidak lihat. Sama dengan persepuluhan, adakah Rasul2
mengadakan persepuluhan setelah Y/ bangkit? Lalu kenapa kita praktekkan
sekarang, mengapa saya mengatakan para Rasul karena merekalah contoh teladan
orang2 yang hidup didalam K/ bagi kita sepanjang segala abad. Kalau mereka
tidak lakukan lalu kita lakukan berarti kita berbeda dengan Rasul dan celakanya kita yang dicap tidak
hidup didalam K/.
38m:00d>>>(sudah
terpatri didalam alam pikiran mereka jemaat maskudnya dan berakar dalam alam
bawah sadar mereka bahwa kalau mereka tidak memperingati hari2 raya agama itu,
seperti ada yang kurang didalam perasaan mereka dan lebih gawat lagi menuduh
diri sendiri sudah berdosa, padahal pendeta saja yang menyetujui perayaan itu
berpikir aman aman atau tenang2 saja kok) Makanya aneh kalau didalam K/ tidak ada
penghukuman lalu didalam gereja ada penghukuman. Bagaimana persepuluhannya, pak, kalau
engkau memberi persepuluhan maka Dia akan buka tingkap2 langit, dan kalau tidak,
maka binatang2 pelahap yang dikirm utnuk menghabisakan hartamu, itu didalam
gereja loh. Bagaimana mungkin bisa ada kutuk didalam gereja. Gereja itu anda
dan saya, dan gereja kan sudah dibebaskan dari hal2 kutuk seperti ini. Jadi
hal2 ini bertentangan dengan Iman, dktl ITU BUKAN IMAN.
==================box
=========
Kalau itu bukan Iman,
bagaimana mungkin kita yang melakukan hal2 yang bukan iman itu bisa menerima
Kes/ itu, ini konsekwensinya. Ini ujung yang paling pentingnya.
==============box end
==========39m:03d>>>>>>>
dstnya
Punya Iman tapi tidak
dihidupi bagaimana Kes/ itu kalau engkau masih hidup dengan manusia lama.
Iman diberikan supaya
engkau hidup dengan mc baru, bukan dengan mc lama.
39m:29d
>>>>>>(pertanyaan terakhir dari 08129422xxxxxx pertanyaan
saya: ketika Y/ hidup dibumi apakah Sorga kosong?, juga ketika Y/ ada didalam
saya dan didalam bapak2, ada berapa banyak Y/? pasti Y/ tidak ada di Sorga
sekarang!?) yang pertama: karena konsep anda tentang Sorga itu terbatas pada
ruang dan waktu, kemudian yang kedua: konsep Anda tentang A/ itu juga terbatas
pada ruang dan waktu, kalau Y/ ada dalam saya dan ada 4 orang didalam ruangan
ini, itu kan ruang dan waktu. Jadi mc fisik, yang begini begini sebenarnya kita
tidak mengenal A/ dalam Anggaplah kita dengan yang paling dekat dengan ruang
dan waktu ANGIN lah, apakah di ruangan
ini ada angin ada, apakah di rumah anda ada angin, angin bisa ada dimana saja
didalam atmosfir. Apakah ada 2 angin? Kan
tidak!. A/ itu Roh tidak dapat dipisah2 kan seperti itu. Ketika Dia datang
kedalam dunia, Anak yang menjadi mc, bukan Bapa. Jangan lupa ayatnya jelas. Y/
itu adalah A/ yang menjadi mc, Dia melepaskan posisi Dia yang Anak itu Dia
turun dan masuk kedalam tubuh jasmani mc yang terbatas oleh Ruang dan Waktu.
Tentu saja Dia punya maksud, dan itu dulu kala. Tetapi ketika Dia bangkit, Dia
bangkit dalam Roh. 41m:03d
dstnya >>>>>. Kemuliaan Semula itu Roh, bukan tubuh jasmani, walaupun ada yang
mengajarkan tubuh jasmani itu tidak sesuai dengan iman. Bagaimana mungkin anda
beriman Y/ itu Roh, Y/ itu A/, lalu berpikir Dia punya tubuh jasmani, itu tidak
sesuai dengan iman ya. Bagaimana mungkin kita yang mengajarkan Y/ itu satu
dengan Bapa, lalu kita mengajarkan Y/ terpisah2. Itu yang perlu dipikirkan oleh
para pengajar2nya karena mereka yang mengajarkan umat. Bagi
kita umat yang
mendengar harus berpikir apa betul bisa dipisah2 begitu?.
Kita harus membahas Sorga
pada definisi yang tepat, tapi malam ini tidak kita bahas itu ya. Sorga bukan
suatu tempat yang terbatas oleh Ruang dan Waktu, karena Sorga itu berbicara
hal2 yang rohani, tapi ok nanti kita akan bahas ya.
KONKLUSI
43m:29d>>>>>>Iman menjadi satu indikator yang sangat
penting karena iman bukan percaya, selama ini kalau anda berpikir Iman=percaya
sebaiknya anda buang jauh2 pemikiran seperti itu.
Bagi mereka yang
sudah tahu iman itu dan sudah berada dalam realita K/ dan yang sudah LB/, yang
sudah dibangkitkan oleh Roh, yang sudah menerima RK/ jangan anda puas dengan
realita K/ itu yang sudah dibukakan, tetapi hiduplah menurut realita itu.
Janganlah mau
diombang ambingkan oleh ajaran2 dunia termasuk ajaran agama Kristen sendiri.
Agama ya agama, saya
tidak mengatakan agama tidak penting. Tentu
saja didunia memerlukan agama.
Kes/ itu bukan agama.
Agama Kristen
tidaklah menyelamatkan, tetapi Hidup dalam K/ bertindak dalam K/ berjalan dalam
K/ itulah Kes/ kita. K/ yang ada didalam kita itulah yang dibukakan oleh RK,
supaya ??? please listen for yourself.
Melihat realita2nya, kenapa Dia bangkit, kenapa Dia beri RK/ pada kita, kenapa
Dia tinggal didalam kita, semua itu diperlihatkan kepada kita.
Sama seperti seorang
bayi yang dilahirkan kedalam dunia, sama, seperti kita yang lahir baru. Ketika
bayi lahir kedalam dunia maka ortu yang memperkenalkan seluruh dunia ini. Isi
dunia ini. Ortu kasi lihat lampu, mainan, dia kasi lihat gitar. Supaya anak ini
menikmati seluruh keberadaan realita dimana dia berada. Demikian pula kita yang sudah dilahirkan
baru.
Itu gunanya kita
dilahirkan baru. 44m:40d>>>>> RK/ menuntun kita hal2 yang ada didalam K/. kalau
anda melihat semua itu sudah ril maka anda tidak takut atau berani bertentangan
dengan pemahaman2 dunia termasuk dengan pemahaman2 agama. Karena yang anda lihat
itu riil, dan anda akan menyampaikan hal2
yang anda sudah lihat, dan itu yang menjadi berkat bagi orang karena
anda menyampaikan hal2 yang ada didalam K/. (OK Tksh pak yahya).
0 comments: