RUANG LINGKUP YANG BARU PENGHOTBAH 1:1-3 & 9-14


KEBENARAN YANG MEMERDEKAKAN RPK FM JAKARTA
SENIN 6 JANUARI 2020
TEMA SENTRAL : KEHIDUPAN YANG BARU
SUB TEMA: RUANG LINGKUP YANG BARU
PENGHOTBAH 1:1-3 & 9-14

RESUME

Jadi kita bisa melihat realitanya bahwa didalam keberadaan kita dalam dunia ini tidak ada yang baru.
Apa yang pernah dilihat para nabi di masa Perjanjian Lama mereka sudah melihat ALLAH yang akan menjadikan sesuatu yang baru.
Namun penghotbah melihat yang baru bukanlah yang ada dibawah matahari ini.    Jadi kalau kita melihat ada sesuatu yang baru di bawah matahari, maka itu bukan yang baru didalam pemandangan ALLAH. Apa yang ALLAH lihat? Dia akan memberikan sesuatu yang baru kepada manusia. Itu adalah suatu ruang lingkup kehidupan yang benar2 baru, kenapa? Karena segala sesuatu yang berada dibawah matahari itu tidak ada yang baru.06:50d Jadi kalau kita menginginkan sesuatu yang baru jangan cari dibawah matahari, sebab di hadapan ALLAH tidak ada yang baru semua yang ada sudah berlaku sebelumnya.
Jadi kalau kita katakan sesuatu yang baru maka itu harus diluar matahari.
Kalau kita ingin umat berpikir sesuatu yang baru maka kita harus mengarahkan mereka kepada sesuatu yang total baru bukan yang lama, dan di alkitab ini yang selalu dibicarakan sebagai sesuatu yang baru karena yang baru itu tidak ada didalam ciptaan yang lama.
Apa yang bisa lebih baik di bawah matahari yang dikatakan oleh penghotbah ndak ada.
Semua yang kita lakukan itu sia2 belaka.
Apa yang kita pikir baru sebenarnya sudah ada sebelumnya.
Ciptaan yang lama adalah langit dan bumi yang ALLAH ciptakan ini.
Kita tahu pada mulanya ALLAH menciptakan langit dan bumi dan segala isinya serta memperkenalkan bagaimana kehidupan yang harus ada dalam bumi ini di hadapan ALLAH.
Apa yang kita pikir baru sebenarnya sudah ada sebelumnya.
Bahkan Tuhan YESUS mengatakan dengan jelas bahwa Dia datang untuk mengakhiri semua itu.
Tetapi seperti yang sudah kita bahas, ternyata tidak ada satupun yang bisa berkenan dihadapan ALLAH  dengan melakukan HUKUM TAURAT itu, karena sebenarnya HUKUM TAURAT diberikan bukan supaya manusia bisa berkenan, tetapi manusia bisa melihat siapa yang bisa berkenan di hadapan ALLAH.

Tidak ada satu manusia pun yang bisa berkenan di hadapan ALLAH namun karena manusia tidak bisa melihat siapa yang berkenan di hadapan ALLAH, maka manusia berusaha untuk bisa berkenan dihadapan ALLAH karena mereka ngotot ada yang bisa berkenan di hadapan ALLAH. Namun pada akhirnya kita tahu hanya satu yang berkenan dihadapan ALLAH, hanya YESUS saja yang berkenan di hadapan ALLAH dan YESUS ini yang datang (kita sudah bahas) melalui peristiwa kelahiran Dia untuk apa? Untuk mengakhiri segala bentuk kehidupan yang pernah dihadirkan ALLAH itu didalam dunia ini.

SUMMARY

So we can see the reality that every single thing had been existing in this world was nothing new.  What the prophets had seen in Old Testament times  was GOD who would had been making something new.
But the preacher seeing every single thing under the sun was not new.  So if we saw something new under the sun, then it had not been really new in the sight of GOD.  What did GOD see?  He would had been giving something new to human being. 
That was a completely new scope of life,
why? 
Because everything which had been under the sun was nothing new. 06:50d So if
we wanted something new, don't try to find it under the sun, because before GOD there had been nothing new, everything had already been happening now had already been happened before too.
So if we say something new then it should had been outside of the sun.
If we wanted people to think of something new, then we should direct them to something totally new, not old, and something new which had always been talking about in the Bible, was new that wouldn’t be found in the old creation.
What could be better under the sun said the preacher, It never would.
Everything we did was futile.
What we think now,  was something actually already there before.
The old creation was the heaven and the earth, that GOD the only creator.
We knew in the beginning GOD created the heaven and the earth and all of its contents and He introduced how life should had been before Him in this earth.
What we are thinking now was actually something already there before.
Even the Lord Jesus said clearly that He came in this world to end it all.
But as we have discussed, it turns out that no one could be pleased before God by doing the LAW, because actually the LAW was not given to israelites so that by doing the law they could have pleased God, but instead they should had already seeing Who could be pleased before God.

There was not a single human could be being  pleased before GOD but because  human being could not see who could be pleasing before GOD, then they tried themselves to do their best to be pleasing before GOD and  they insisted so how could by themselves to be pleasing before GOD.  But in the end they realized that the only one who could be pleasing before GOD, is Jesus Himself and what for this Jesus who came in the world (as we have already discussed) through His birth?  He came in the world under the sun to put an end to all life forms that GOD had created.

TEMA SENTRAL : KEHIDUPAN YANG BARU
SUB TEMA: RUANG LINGKUP YANG BARU
PENGHOTBAH 1:1-3 & 9-14
Introduction: Utter Futility
Ecclesiastes 1:2 “Futile! Futile!” laments the Teacher,  “Absolutely futile!   Everything   is futile!”  
Futility Illustrated from Nature 1:3 What benefit do people get from all the effort which   they expend  on earth?
1:4 A generation comes  and a generation goes, but the earth remains  the same through the ages.  1:5 The sun rises  and the sun sets;

Pengejaran hikmat adalah sia-sia
1:12 Aku, Pengkhotbah,  adalah raja atas Israel di Yerusalem. 1:13 Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.
Apa yang dikatakan penghotbah itu ssuatu pengalaman hidup yang dia sudah alami yang justru sekarang ini banyak orang yang ingin alami yang salomo alami raja yang paling bijak didunia yang tiada duanya. Dia sangat bijaksana dalam menimbang perkara, dia sangat bijaksana menilai kehidupan didunia ini.
Dia sudah menikmati banyak kesenangan, melakukan pekerjaan2 besar bahkan rumah A/ dia dirikan, dia mendirikan kerajaan israel dimana rakyat bisa menikmati damai selama dia memerintah. Salomo yang sudah mengalami hal2 besar seperti ini bisa mengatakan bahwa segala sesuatu didalam dunia dibawah matahari semuanya sia2.
Dia ingin mengerjakan sesuatu yang baru namun ketika dia melakukan sesuatu yang baru ternyata ndak ada yang baru ay(1). 04:51d.

Bagaimana damai dimiliki oleh bangsa israel, itu semua dalam masa keberadaan salomo.

Segala sesuatu yang dia kerjakan ternyata tidak ada satupun yang baru ayat (1). Apa yang dikerjakan manusia dalam dunia ini adalah kesia2an. Apa yang manusia pikir itu baru ternyata itu bukan hal yang baru. Ini yang kita alami dalam tahun2 yang baru, memasuki tahun yang baru tidak sedikit orang mengambil moment itu untuk memberikan resolusi yang baru, mengingat akan kegagalan dia (orang terpandang terhormat dan terdidik  bahkan gereja juga) di tahun yang lama, untuk mengajarkan bagaimana hidup yang jauh lebih baik dan jauh lebih sukses lagi di tahun yang baru. Yang manusia katakan jauh lebih baik dan jauh lebih sukses itu sudah pernah dialami oleh si penghotbah tadi yang mengatakan apa yang manusia pikir baru ternyata bukan baru, apa yang pernah ada dibuat lagi, dan apa yang dibuat sekarang ternyata sudah ada dibawah matahari. Ayat (10).
Jadi kita bisa melihat realitanya bahwa didalam keberadaan kita dalam dunia ini tidak ada yang baru. Apa yang pernah dilihat para nabi di masa Perjanjian Lama mereka sudah melihat ALLAH yang akan menjadikan sesuatu yang baru.
Namun penghotbah melihat yang baru bukanlah yang ada dibawah matahari ini.    Jadi kalau kita melihat ada sesuatu yang baru di bawah matahari, maka itu bukan yang baru didalam pemandangan ALLAH. Apa yang ALLAH lihat? Dia akan memberikan sesuatu yang baru kepada manusia. Itu adalah suatu ruang lingkup kehidupan yang benar2 baru, kenapa? Karena segala sesuatu yang berada dibawah matahari itu tidak ada yang baru.06:50d Jadi kalau kita menginginkan sesuatu yang baru jangan cari dibawah matahari, sebab di hadapan ALLAH tidak ada yang baru semua yang ada sudah berlaku sebelumnya.
Jadi kalau kita katakan sesuatu yang baru maka itu harus diluar matahari.
Kalau kita ingin umat berpikir sesuatu yang baru maka kita harus mengarahkan mereka kepada sesuatu yang total baru bukan yang lama, dan di alkitab ini yang selalu dibicarakan sebagai sesuatu yang baru karena yang baru itu tidak ada didalam ciptaan yang lama.
Ciptaan yang lama adalah langit dan bumi yang ALLAH ciptakan ini.
Kita tahu pada mulanya ALLAH menciptakan langit dan bumi dan segala isinya serta memperkenalkan bagaimana kehidupan yang harus ada dalam bumi ini di hadapan ALLAH. Itu ALLAH bentuk, ALLAH sediakan, ALLAH peragakan, kepada semua manusia ketika mereka hidup didalam dunia ini. Itu yang ALLAH perintahkan kepada adam dan hawa jangan makan buah pohon itu. Semua itu ALLAH adakan dan semua itu yang kita tahu sebagaimana ALLAH katakan sebagai ciptaan yang pertama.
Atau yang kita tahu ketika ada yang baru yang pertama itu menjadi ciptaan yang lama. Kenapa? Karena ada yang baru. Apa yang sudah berlalu? Semua yang ALLAH ciptakan. Semua yang ALLAH hadirkan. Semua kehidupan di hadapan ALLAH, yang ALLAH sendiri bentuk dan ALLAH sendiri peragakan, jadi bukan kehidupan yang diluar ALLAH, kehidupan diluar ALLAH bukan sesuatu yang Ia peragakan, tetapi semua kehidupan didalam dunia ketika ALLAH ciptakan itu semuanya sudah berlalu.

Bagaimana mungkin kita orang percaya menganggap ada sesuatu yang baru dibawah matahari?.

Mungkin banyak orang belum tahu apa yang penghotbah sudah alami sehingga mereka bercita2 bagaimana membuat sesuatu yang baru.

Apalagi tahun yang baru, pasti mindset nya bagaimana saya bisa lebih baik daripada tahun yang lama.
Apa yang bisa lebih baik di bawah matahari yang dikatakan oleh penghotbah ndak ada.
Semua yang kita lakukan itu sia2 belaka.
Apa yang kita pikir baru sebenarnya sudah ada sebelumnya.
Bahkan Tuhan YESUS mengatakan dengan jelas bahwa Dia datang untuk mengakhiri semua itu. Dia datang supaya semua kehidupan berakhir. Pertanyaan: kehidupan yang mana? Jawab: kehidupan yang ada didalam dunia ini yang ALLAH, sediakan kepada manusia, tentu saja itu yang diperagakan pada umatnya dan kehidupan ALLAH berlakukan kepada manusia. Itu semua kehidupan yang diakhiri melalui kematian YESUS. 10:05d.
Melalui kematianNya itu Dia membawa seluruh ciptaan ini (ciptaan yang lama) tentu saja bukan benda2nya, yang Dia bawa tetapi kehidupan didalam ciptaan yang lama ini atau kehidupan ciptaan yang lama yang sudah ALLAH sediakan yang sudah ALLAH berikan yang sudah ALLAH adakan yang sudah ALLAH peragakan di masa sebelumnya semua itu diakhiri didalam KRISTUS.

Contohnya banyak misalnya kehidupan didalam perjanjian lama yaitu kehidupan2 didalam HUKUM TAURAT. ALLAH yang memberikan HUKUM TAURAT, bagaimana supaya engkau bisa berkenan di hadapan ALLAH,
diberikanlah HUKUM TAURAT itu supaya manusia bisa melihat bagaimana bisa berkenan dihadapan ALLAH. Tetapi seperti yang sudah kita bahas, ternyata tidak ada satupun yang bisa berkenan dihadapan ALLAH  dengan melakukan HUKUM TAURAT itu, karena sebenarnya HUKUM TAURAT diberikan bukan supaya manusia bisa berkenan, tetapi manusia bisa melihat siapa yang bisa berkenan di hadapan ALLAH.

Tidak ada satu manusia pun yang bisa berkenan di hadapan ALLAH namun karena manusia tidak bisa melihat siapa yang berkenan di hadapan ALLAH, maka manusia berusaha untuk bisa berkenan dihadapan ALLAH karena mereka ngotot ada yang bisa berkenan di hadapan ALLAH.
Namun pada akhirnya kita tahu hanya satu yang berkenan dihadapan ALLAH, hanya YESUS saja yang berkenan di hadapan ALLAH dan YESUS ini yang datang (kita sudah bahas) melalui peristiwa kelahiran Dia untuk apa? Untuk mengakhiri segala bentuk kehidupan yang pernah dihadirkan ALLAH itu didalam dunia ini. 11:46d.